TRIBUNNEWS.COM, BREBES - Sinar matahari pagi di kawasan Tol Kanci-Pejagan masih hangat menerpa ribuan warga yang hatinya panas lantaran sudah lebih dari delapan jam berada di tol tersebut namun belum berhasil tembus juga.
Pemudik yang kelelahan dan lapar terpaksa hanya duduk sambil sesekali berjalan di bahu jalan tol untuk melepas penat.
"Gara-gara macet parah ini saya tak bisa sahur. Padahal kalau normal, jam 2 tadi pagi sudah sampai Tegal," gerutu Purwadi yang sudah 8 jam lebih berada di tol Kanci-Pejagan namun tak kunjung berhasil keluar pintu tol Pejagan.
Purwadi yang berprofesi sebagai sopir itu lantas memuntahkan kemarahannya.
"Pemerintah enggak becus urus transportasi. Kemacetan di exit Tol Pejagan ini semestinya sudah diantisipasi. Pemerintah Daerah Jateng, Pemerintah Daerah Brebes , polisi dan Kementerian Perhubungan ngapain saja kerjanya. Ini macet terparah sepanjang sejarah Lebaran," ujarnya.dengan nada meninggi.
Maklum, Purwadi sudah masuk tol Kanci -Pejagan sejak Minggu pukul.22.00 WIB.
Namun sampai Senin (4/7/2016) pukul 07.00, kendaraannya masih terjebak kemacetan parah di tol tersebut.
"Pintu keluar tol.masih 15 km lagi. Dan bensin saya tinggal seperempat. Pasti akan habis di jalan sebelum exit tol," keluhnya.
Parto, warga yang hendak mudik ke Pemalang juga kesal dengan kemacetan parah ini.
"Ini luar biasa macetnya. Ini paling parah. Pemerintah ngapain saja kerjanya. Enggak becus urus arus mudik," ujarnya dengan nada kesal.
Pantauan Tribunnews yang.melintas Tol Kanci-Pejagan sejak pukul 23.00 WIB, hingga pagi ini tol masih macet parah.
Bahkan kendaraan sejak.pukul 06.00 hingga 07.15 WIB nyaris tak bergerak.
Sebagian besar pemudik yang kelelahan pun melepas kesal dan penat, memilih keluar dari.mobil.
"Capek banget. Dari tadi stucked seperti ini," keluh Putri, Siti dan Iin yang hendak mudik ke Solo.