TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang shalat Id untuk menyambut Idul Fitri 1 Syawal 1437 Hijriah yang jatuh pada Rabu (6/7/2016), Masjid Istiqlal memperketat keamanan.
Sekretaris Masjid Istiqlal, Rusli Effendi, mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan TNI dan Polri, telah menyiagakan sebanyak 500 personel gabungan untuk mengamankan jalannya shalat Id, Rabu besok.
"Jumlah personel dari kami terbatas, kalau dari kami ada sekitar 40 orang, lalu dari TNI dan Polri waktu rapat koordinasi di istana ada sekita 500-an. Tapi kan ada keamanan non-formal yang tidak kami ketahui, barangkali bisa sampai 1.000 juga," ujar Rusli di Masjid Istiqlal, Selasa (5/7/2016).
Terkait kasus teror bom yang terjadi di sejumlah negara, juga teror bom yang baru terjadi di Solo, Jawa Tengah, Rusli memperkirakan penjagaan akan semakin ketat dilakukan di masjid tersebut.
Namun, saat ini belum ada pemberitahuan pasti seberapa besar peningkatan keamanan yang akan dilakukan.
Disebutkan, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, sejumlah menteri, ketua lembaga negara, dan duta besar negara sahabat juga diundang untuk shalat Id berjamaah di Istiqlal.
Salah satu menteri yang sudah mengkonfirmasi kedatangannya yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Anies Baswedan. Undangan juga diberika ke Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
Dengan banyaknya tokoh negara tetangga yang akan hadir saat shalat Id, kata Rusli, pihaknya akan melakukan pemeriksaan untuk sejumlah barang yang dibawa oleh jemaah.
"Ya kami akan periksa untuk akses masuk," ujar Rusli.
Selasa (5/7/2016) pagi, aksi bom bunuh diri terjadi di depan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Mapolresta Solo, Jawa Tengah. Akibat peristiwa ini, pelaku bom bunuh diri tewas. Sedangkan seorang anggota kepolisian mengalami luka ringan.
Penulis: David Oliver Purba