TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua KPU, Husni Kamil Manik meninggal dunia, Kamis (7/7/2016) pukul 21.07 WIB.
Husni Kamil Manik, lahir di Medan, 18 Juli 1975.
Mendiang meninggalkan seorang isteri, Endang Mulyani dan 3 (tiga) orang anak Yakni M.A. Afifuddin Manik, Abid W.A. Manik dan Nuraisyah H. Manik.
Keluarga, rekan kerja, teman, dan mitra kerja serta semua yang mengenal sosok Ketua KPU kaget dengan begitu cepatnya ia pergi menghadap Allah SWT.
Berikut petikan ucapan dan kesan mengenai sosok Ketua KPU:
1. Ketua DPD, Irman Gusman
Ikut berduka cita yang sedalam dalamnya, almarhum walaupun relatif berusia muda dengan jabatannya tapi piawai, profesional dan bersahaja serta bijaksana.
Kita kehilangan salah seorang tokoh muda terbaik bangsa. Semoga arwah almarhum diterima disisi Allah SWT. Amin
2. Menteri Sekretaris Kabinet masa presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Dipo Alam
Saya turut dukacita mendalam. Almarhum sosom alumni HMI yang naik dan pekerja keras, santun dan cool menunaikan tugas dan ibadahnya.
3. Titi Anggraini Direktur Eksekutif Perludem
Saat kabar itu datang, saya tengah tertidur di pemukiman Gosong Telaga, Aceh Singkil. Saya lihat sekitar pukul 21.27 WIB.
Jantung saya berdegup dan badan merambat gemetar. Antara percaya, sedih, dan sungguh tak bisa saya lukiskan perasaan saat itu.
Pak Husni Kamil saya buka kembali perjalanan hidup saya beberapa tahun belakangan. Ternyata begitu banyak kebersamaan kita.
Dimana engkau menjejak, kutemui juga sedikit jejakku di sana. Sungguh kehilangan ini tak bisa terlukiskan wujudnya.
Tapi kami menyadari, Allah SWT mencintaimu lebih dari apapun yang kami rasakan. Segala doa terucap agar engkau tenang di sana.
Diampuni segala dosamu, diterima amal hidupnya.
Pak Husni Kamil Manik Beliau sosok yang baik, santun, dan tenang. Sosok yang bisa mengelola situasi panas menjadi dingin.
Memang orang yang tepat sebagai Ketua KPU karena selalu bisa membawa keadaan menjadi jernih dan kondusif untuk berdialog.
Saya sangat merasa kehilangan... semoga segala dosa-dosanya diampuni dan seluruh amal ibadah beliau diterima Allah SWT.
Sungguh kita amat kehilangan sosok yang inspiratif dan bijaksana. Jasa dan kiprah beliau dalam perjalanan demokrasi Indonesia sungguh tak terlupakan.
Beristirahatlah dengan tenang Pak... Doa kami teriring untukmu. Sungguh duka mendalam.
4. Osbin Samosir, Sekretaris Persidangan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu RI
Husni Kamil Manik ini orangnya sangat rendah hati, sangat matang dan tidak membuat jabatannya sebagai Ketua supaya dia dihormati.
Justru dengan jabatannya sebagai ketua, dia tampak sangat rendah hati, berteman dengan semua orang dan menyapa staf yang paling kecil pun.
Husni selalu menyapa dan murah senyum. Saya sangat mengagumi Pak Husni karena walaupun usianya muda tetapi tampil di atas mimbar publik tidak membuatnya grogi dihadapan para pejabat negara.
Rasa percaya dirinya yang tinggi berbicara di depan mimbar membuatnya seolah sudah berusia matang.
Penjelasannya tentang suatu hal yang riskan dan sensitif tampaknya diungkapkannya secara hati hati.. saya sangat mengaguminya.
5. Ray Rangkuti – Lingkar Masyarakat Madani, (LIMA)
Tahun 2012 lalu, saya melangsungkan akad nikah perkawinan, di mushalla kecil sebuah restoran di bilangan Tebet.
Tak banyak orang saya undang, karena memang acara akad nikahnya sederhana saja, sesuai dengan kemampuan ekonomi.
Hanya dihadiri keluarga dan beberapa sahabat dan tetua keluarga Mandailing di Jakarta.
Selain bang Buyung Nasution yang bertindak sebagai wakil keluarga dari pihak saya, ada bang Hariman Siregar, Syahganda Nainggolan dan Yudi Latief yang sekaligus bertindak sebagai penceramah perkawinan.
Satu ceramah perkawinan yang terindah yang pernah saya dengar.
Di luar itu, hanya ada beberapa kawan aktivis dan mahasiswa. Total undangan tak lebih dari 100 orang.
Sudah termasuk pihak dari dua keluarga. Di luar tokoh-tokoh yang saya sebut di atas, tak ada satupun tokoh nasional yang saya undang.
Tapi, tanpa saya duga sama sekali, Pak Husni Kamil Malik, ketua KPU 2012-2017, tiba-tiba ada dalam deretan orang-orang yang memberi ucapan selamat.
Saya kaget dan bingung. Dari mana beliau tahu informasi saya sedang melangsungkan akad nikah.
Beliau menyalami saya dengan erat sembari, tentu saja, menyisipkan amplop ke tangan saya.
Kami tak sempat bercakap panjang. Setelah berbincang sedikit, beliau pamit.
Saya tak tahu apa alasan beliau hadir dalam akad nikah itu. Padahal saya tidak undang.
Tapi, beberapa tahun setelah bergaul dengan beliau, saya baru bisa melihat setidaknya 3 hal dari beliau.
1. Selalu punya rasa hormat dan empati pada orang lain. Dua sikap yang membuatnya tidak banyak seteru apalagi musuh atau lawan.
Padahal jabatan ketua KPU kalau tak dikelola dengan baik akan mudah mengundang sikap tak bersahabat dr orang lain.
2. Terbuka, suka mendengar dan demokratis. Sikap ini dapat dilihat dari caranya memimpin KPU, khususnya memimpin sidang-sidang pleno tahapan pemilu yang dihadiri oleh perwakilan partai.
Jelas, keahlian mengendalikan forum itu merupakan salah satu kelebihan beliau yang sulit untuk ditandingi.
Saya rasa, kita bakal kehilangan pemimpim sidang yang adem, demokratik dan tenang.
Terakhir, Sikap rendah hati. Bahwa beliau hadir dalam akad nikah saya pada hal sama sekali tidak saya undang adalah salah satu contohnya.
Semoga jasa, amal, dan pengabdian beliau pada negeri ini akan menjadi amal jariyah yg akan selalu mendampinginya bersua dengan Allah SWT. Amien.
6. Politikus Golkar, Nurul Arifin
Inalilahiwainailahi Rojiun. Berita ini sangat mengagetkan. Sungguh sangat tiba-tiba.
Almarhum adalah sosok muda cerdas, pekerja keras dan santun.
Satu hal lain yang membuat saya terhubung secara pribadi adalah tanggal lahir kami sama, yaitu 18 Juli.
Semoga almarhum diterima disisi Allah yang maha kuasa. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan lahir dan batin.
Semoga KPU dapat tetap menjalankan tugasnya dengan baik, pasca kehilangan almarhum. Aminn ya Allah.
7. Pengamat Politik dan Peneliti LIPI Siti Zuhro
Pak Husni Kamil Manik termasuk calon komisoner yang berhasil meyakinkan panitia seleksi KPU dan DPR bahwa ia calon yang berkualitas.
KPU periode 2012-2017 di bawah pimpinan Husni Kamil Manik termasuk sukses melaksanakan pemilu dan pilkada.