News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Vaksin Palsu

Dokter HUD Berburu Vaksin Palsu di Pasar

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama PT Bio Farma Iskandar memperlihatkan vaksin produk Bio Farma, saat jumpa pers terkait vaksin palsu di kantor Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (30/6/2016). Bio Farma telah melakukan koordinasi dengan Bareskrim, Kementerian Kesehatan, Badan POM, dan distributor resmi vaksin Bio Farma, berdasarkan pengamatan fisik, kemasan, dan hasil uji laboratorium, vaksin yang diduga palsu adalah asli, atau tidak dipalsukan. Masyarakat agar tidak ragu untuk mengimunisasi putra putrinya dengan vaksin yang menjadi program pemerintah, baik di rumah sakit, puskesmas, posyandu, maupun di klinik. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Selain itu, Agung juga menjelaskan, dari ketiga dokter yang sudah menjadi tersangka, dokter HUD yang paling lama menjalankan praktiknya dengan memberikan vaksin palsu kepada pasien.

"Sejak 2010. Dokter HUD paling lama dari ketiganya," ujar Agung. Artinya, sudah sekitar 6 tahun dokter HUD memakai vaksin palsu.

Sedangkan untuk dua dokter lainnya, Agung tidak tahu persis sejak kapan mereka melakukan tindakan tersebut.

Penyidik masih akan menggali keterangan dari para saksi, tak hanya dari pengakuan para tersangka.

Agung mengatakan, HUD memesan vaksin palsu dari CV Azka Medika.

Padahal, HUD mengetahui bahwa toko tersebut bukan distributor resmi dan vaksin yang dijual palsu.

CV Azka Medika diketahui banyak menyalurkan vaksin palsu ke beberapa rumah sakit, termasuk ke rumah sakit di mana HUD bekerja.

Awalnya, tutur Agung, HUD mencari vaksin di dua pasar di Jakarta Timur.

"Pelaku mengaku mencari vaksin di Pasar Pramuka dan Pasar Jatinegara," ujarnya.

Dari sebuah toko obat di Pasar Pramuka, dokter HUD kemudian dirujuk untuk menghubungi Toko Azka Medika guna mendapatkan pasokan vaksin secara langsung.

"Azka Medika ini menyalurkan vaksin palsu ke beberapa rumah sakit, salah satunya memasok ke dokter HUD," katanya.

Dokter HUD ditangkap polisi pada Kamis (14/7/2016).

Pada hari yang sama, polisi juga menangkap seorang bidan N. Sedangkan sehari sebelumnya, pada Rabu (13/7), polisi menangkap dokter I dan dokter AR.

Selain 3 dokter dan satu bidan, penyidik juga kembali menetapkan satu distributor bernama S sebagai tersangka.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini