TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) terjebak di bandara Attaturk, Turki saat terjadi percobaan kudeta pada Jumat malam (15/7/2016) lalu.
Salah satunya Oktarina Aqmarina, yang bersama keluarga berada di Bandara tersebut usai liburan di Eropa.
Oktarina menuturkan saat itu kurang lebih pukul setengah dua belas malam pesawat yang ia tumpangi dari Amsterdam tiba di bandara Attaturk, Turki. Saat itu ia tidak tahu sama sekali jika di negara yang berada di kawasan Eurasia tersebut sedang terjadi percobaan kudeta.
Keganjilan mulai terjadi saat pesawat yang ia tumpangi tidak berhenti di tempat semestinya. Pesawat berhenti di tengah landasasn, bukan di dekat apron sebagaimana semestinya.
"Pesawat berhenti di tengah bandara, jadi kita masuk ke terminal bandara tidak melalui garbarata, tapi dijemput menggunakan bus," ujar Oktarina kepada Tribunnews.com, Minggu (17/7/2016) malam.
Selain itu menurutnya, kondisi bandara sangat penuh, dan anehnya tidak ada yang berada di dekat jendela. Oktarina mengatakan ia baru tahu kondisi di Turki tidak kondusif dari siaran televisi. Namun saat itu ia tidak berpikir jika dampak percobaan kudeta akan sampai ke bandara.
"Saya saat itu masih tenang apalagi Tour leader, selalu menenangkan, dan menyebutkan tidak terjadi apa apa," katanya.
Kondisi mulai berubah sekitar dua jam kemudian. Sejumalh orang menjerit dan terdengar letusan tembakan. Menurutnya orang orang di bandara banyak yang berlarian.
"Ada yang terinjak-injak, ada yang nagis, ada suara tembakan, ada ledakan kaya bom, pokonya suasana panik dan mencekam," paparnya.
Tour leader dari Daya wisata Tour saat itu kemudian membawa rombongan yang jumlahnya 24 orang ke lantai dua bandara. Pertimbangannya saat itu, lantai dua diangap lebih aman dan tenang. Namun ternyata salah, di lantai dua ternyata banyak warga Turki yang mencoba masuk ke bandara.
"Kita kemudian ke lantai atas, tapi ternyat di sana ada banyak orang sana, mencoba masuk dengan mendobrak gate," paparnya.
Sejumlah warga Turki yang kebanyakan membawa bendera kebangsaan tersebut, menurut Oktarina mengajak sema orang yang berada di bandara melakukan aksi melawan tentara yang berada di Bandara.
"Kita ada yang ditarik untuk ikut mereka, tapi tidak ada yang mau. Mereka kemudian berlarian mencari tentara-tentara," paparnya.
Oktarina menurutkan kejadian yang terjadi di bandara tersebut membuat penerbangannya tertunda 10 jam. Ia yang bersama keluarga seharusnya hanya transit dua jam sebelum terbang ke jakarta harus menunggu selama 12 jam.
"Saat itu kita hanya banyak berdoa saja, kita semua bersama semua rombongan Indonesia hanya bisa duduk mencari tempat aman dan berdoa, untung saja kejadian tersebut berangsur pulih," paparnya.
Oktarina yang merupakan ibu dari artis Amel Carla tersebut akhirnya bisa terbang kembali ke Jakarta pada Sabtu sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Saat kepulangan ia mengaku suasana sangat tegang, pesawat Turkish Airline yang ditumpanginya tidak kunjung take off.
"Sudah di pesawat sejak jam dua siang namun, pesawat tidak terbang-terbang. Kurang lebih dua jam-an. Sangat takut sekali, takut tiba tiba tidak diperbolehkan terbang atau ada kejadian yang tidak dinginkan," paparnya.
Sekitar pukul 16.00 waktu setempat akhirnya otoritas bandara Turki memperbolehkan pesawat tujuan Jakarta terbang. Aqmarina menuturkan ia baru bisa tenang setalah pesawat tiba di bandara Soekarno-Hatta, minggu pagi.
"Kita baru tenang, saat pesawat sudah berada di Jakarta, beruntung kita tidak sempat di sweeping oleh tentara Turki, seperti yang sempat terjadi pada penumpang lain," pungkasnya.
Sementara itu sejumlah kantor travel perjalanan yang membawa rombongan ke Turki tampak tutup. Salah satunya kantor Daya Wisata Tour di Kemang, Jakarta Selatan, serta Bayu Buana Tour yang terletak di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat. Salah seorang staf kantor Bayu Buana Tour saat disambangi mengiyakan jika terdapat rombongan tournya di Turki. Namun menurutnya rombongan tersebut telah kembali ke Indonesia.
"Alhamdulliah sudah kembali ke Indonesia, saya tidak tahu jumlah rombongannya, besok aja ke sini lagi pada jam kantor," katanya.
Pihak kementerian Luar Negeri menyebutkan 60 WNI yang sempat terjebak di Bandara Attaturk, Turki, sudah terbang kembali ke Indonesia. WNI dapat kembali setelah bandara Ataruk dibuka kembali oleh otoritas setempat.
"Bandara sudah dibuka, dan petugas sudah memberikan pelayanan," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indoneisa. Lalu Muhamad Iqbal.
Bandara dibuka pada sabtu Sekitar pukul 13.30 waktu setempat. Percobaan kudeta yang dilakukan oleh militer terhadap pemerintahan Receep Thayyeb Erdogan menyebabkan puluhan penerbangan dialihkan dan dibatalkan termasuk ke Indonesia.