Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Suasana Pribadi Bilingual Boarding School (Sekolah Pribadi Depok) tampak biasa-biasa saja.
Tak terlihat ada rasa kekhawatiran dari orangtua siswa menyusul tudingan Pemerintah Turki bahwa Sekolah Pribadi Depok merupakan lembaga pendidikan terkait dengan Organisasi Teroris Fethullah (FETO).
Saat Tribun menyambangi sekolah tersebut, Sabtu (30/7/2016), tidak banyak kegiatan yang dilakukan dilingkungan tersebut karena pada akhir pekan merupakan agenda ekstrakulikuler.
Sejumlah orangtua siswa yang berada di sekolah tersebut pun, wajahnya terlihat biasa-biasa saja, tak memperlihatkan kecemasan.
"Sabtu hanya difokuskan ekstrakulikuler dan berhubung masih awal pelajaran baru, belum ada kegiatan, adanya orangtua siswa saat ini untuk diberikan penjelasan mengenai program-program apa saja di sekolah dasar," ujar Kepala Sekolah Pribadi Depok, Maman Firmansyah.
Menurut Maman, pertemuan orangtua siswa dengan pihak Sekolah Pribadi Depok yang berlangsung, Sabtu (30/7/2016) tidak ada kaitannya terhadap kabar miring dan tidak mendasar dari tudingan Pemerintah Turki.
"Pertemuan ini sudah direncanakan dari jauh-jauh hari, tapi berhubung ada kabar soal itu ada sebagian orangtua bertanya dan kami menjelaskannya agar orangtua menjadi lega," ucapnya.
Di tempat yang sama, Tommi Parnando, orangtua siswa Sekolah Pribadi Depok mengatakan, sekolah tersebut merupakan yang terbaik di wilayah Depok, sehingga tidak ada niat untuk memindahkan anaknya ke sekolah lain.
"Orangtua siswa lainnya, saya juga belum dengar ada yang mau pindah, kalau pindah juga ke Kharisma Bangsa (Tangerang) untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Ini sekolah terbaik kok buat anak saya," tutur Tommi
Tommi yang anaknya kini duduk di bangku sekolah dasar kelas VI menilai, Sekolah Pribadi Depok berbeda dengan sekolah lainnya karena selain mengajarkan pelajaran matematika dan sains dengan bahasa Inggris, terdapat juga pelajaran yang mengajarkan tata krama yang benar.
"Lingkungan sekolahnya juga sangat sehat, karena guru dan anak-anak sangat dekat, sosialisasinya bagus, walaupun infrastruktur terbatas, tapi sekolah ini menyenangkan," tutur Tommi.