News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengakuan Freddy Budiman

Ternyata Ada Petunjuk Menarik di Curhatan Freddy Budiman, Ini Petunjuknya

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemuka agama memimpin doa pemakaman Freddi Budiman di TPU Kalianak, Surabaya, Jumat (29/7). Freddi Budiman merupakan 4 dari 14 terpidana hukuman mati yang telah di eksekusi Jumat dini hari, pelaku merupakan terpidana kasus kepemilikan 1,4 juta butir ekstasi. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Curhatan tereksekusi mati, Freddy Budiman soal "uang setoran" miliaran rupiah pada oknum BNN dan petinggi Polri menuai kritikan.

Banyak pihak berharap kebenaran informasi yang ditulis oleh Koordinator KontraS, Haris Azhar ‎itu bisa diselidiki kebenarannya dan diungkap ke publik.

Namun yang juga disayangkan ialah dalam viral yang beredar soal curhatan Freddy, tidak dituliskan identitas dari oknum yang menerima setoran.

‎Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar menuturkan ada petunjuk menarik yang bisa segera ditindaklanjuti.

"Gini itu kan pengakuan Freddy ke Haris ya. Itu ada clue (petunjuk) yang bisa ditangkap. Dan ini bisa ditelusuri," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (30/7/2016).

Abdul Fickar menjelaskan petunjuk itu yakni dimana menurut keterangan Kalapas kala itu, ada pihak BNN yang mendatangi Ka‎lapas dan bertanya mengapa di sel Freddy dipasang dua CCTV.

"Soal petugas BNN yang datang ke Nusakambangan dan bertemu Kalapas saat itu menanyakan kenapa dipasang CCTV di sel Freddy. Itu kan mudah melacaknya, tanya ke Kalapas saat itu, siapa orang BNN itu," ujarnya.

‎Abdul Fickar menambahkan informasi itu adalah informasi yang sangat bagus dan menarik.

Sehingga langkah yang segera dilakukan yakni baik Polri maupun BNN menelusuri dari adanya orang BNN yang sering bolak balik ke lapas Nusakambangan.

Setoran fantastis Rp 450 miliar

Kesaksian mengejutkan datang dari Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar.

Ia mengaku sempat bertemu dengan gembong narkoba Freddy Budiman di Lapas Nusakambangan tahun 2014 silam, jauh sebelum eksekusi dilakukan.

Saat pertemuan tersebut Freddy menceritakan banyak hal, salah satu yang membuat terkejut adalah adanya setoran uang Rp 450 miliar ke pejabat Badan Narkotika Nasional (BNN) dan pejabat di Mabes Polri sebesar Rp 90 miliar.

Haris Azhar yang dikonfirmasi soal ini juga membenarkan bahwa Freddy sempat bercerita kepada dirinya soal hal tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini