TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota fraksi PDI Perjuangan, Risa Mariska menilai hak prerogatif presiden untuk mengganti Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).
Menurutnya, presiden-lah yang dapat menilai kinerja Kepala BIN baik atau tidak.
"Menurut saya hal tersebut (pergantian Kepala BIN) merupakan hak prerogatif presiden," kata Risa saat dikonfirmasi, Jumat (12/8/2016).
Risa menilai, BIN dibawah kepemimpinan Sutiyoso belum maksimal dalam menjalankan kinerja.
Ia menilai BIN belum memiliki terobosan dalam menjalankan tugas-tugasnya untuk dapatkan hasil yang memuaskan.
"Saya rasa BIN belum terlihat menunjukkan kinerja yang maksimal. Walaupun mungkin BIN sudah mempunyai program kerja tersendiri, tetapi belum memperlihatkan terobosan-terobosan," ujarnya.
Lalu siapa yang cocok menggantikan Sutiyoso menjadi Kepala BIN?
Risa menilai, Wakapolri Komjen Pol Budi Gunawan cocok untuk menggantikan Sutiyoso sebagai KaBIN.
Nama Budi memang sejak pergantian Kapolri lalu digadang-gadang akan menggantikan posisi Sutiyoso sebagai Kepala BIN.
"Harapannya kalau nanti benar beliau (Budi Gunawan) menjadi Kepala BIN, saya berharap pengganti beliau memiliki kinerja yang sama," katanya.