Dalam sambutannya saat berdialog dengan pemerintah daerah, masyarakat, dan tokoh adat setempat di Pendopo Kabupaten Nias, Presiden Jokowi meminta kepada pemerintah daerah setempat agar fokus terhadap pengembangan potensi pariwisata tersebut.
“Saya lihat dari atas pas turun, potensi terbesar ada dua menurut saya. Pertama, pariwisata. Kedua, perikanan. Dua ini kita harus fokus,” tutur Presiden seperti dikutip dari laman Setkab.
Presiden meyakini, bila Kabupaten Nias ini fokus pada dua potensi tersebut, pertumbuhan ekonomi daerah tersebut akan meningkat dengan tajam. Presiden pun meminta pembangunan industri cold storage di daerah tersebut perikanan agar dapat segera dimulai.
Namun Presiden mengingatkan, selain faktor keamanan, faktor keterbukaan menerima investasi juga diperlukan.
“Faktor dalam menerima wisatawan juga harus terus disampaikan ke masyarakat,” ujarnya.
Soal Jalan
Menyinggung kondisi infrastruktur jalan dalam memaksimalkan potensi wisata di Nias, Presiden Jokowi menegaskan saat ini sudah tidak ada masalah yang berarti.
”Tadi saya lihat di beberapa ruas jalan, di sini insha Allah tidak ada masalah,” katanya.
Sementara terkait keluhan masyarakat dan Pemda setempat mengenai kekurangan listrik, dimana yang tersedia hanya 27 megawatt sementara yang dibutuhkan 50 megawatt, Presiden langsung berjanji akan segera memenuhinya.
“Saya jawab langsung tadi. Saya tambah 25 megawatt. Yang sekarang ada 27, saya tambah 25 megawatt. Selesai nanti bulan Oktober,” ujar Presiden.
Ternyata, persoalan kekurangan listrik di Kabupaten Nias tak berhenti sampai di situ.
Rupanya, pemerintah daerah setempat telah memperhitungkan kebutuhan listrik daerah apabila proyek pariwisata daerah tersebut berhasil berkembang.
“Kalau pariwisata di sini berkembang, masih kurang 25 megawatt,” ujar Presiden menirukan laporan yang diterimanya tersebut.
Presiden pun akhirnya menyanggupi untuk menambahkan sebesar 25 megawatt lagi pada akhir 2017.