TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kompetisi Gramedia Reading Community Competition 2016 yang digagas oleh Gramedia Asri Media terbilang sukses.
Hal ini terbukti dari adanya 815 komunitas dan taman baca dari seluruh Indonesia yang mendaftarkan diri dalam kompetisi tersebut.
CEO PT Gramedia Asri Media, Priyo Utomo mengatakan rendahnya minat baca dan terbatasnya jangkauan fasilitas penunjang literasi di Indonesia menjadi perhatian utama diselenggarakannya kompetisi ini.
Lebih lanjut, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Anies Baswedan dalam kesempatan yang sama mengungkapkan budaya baca di Indonesia masih rendah.
Menurut Anies, harus ada gerakan yang mendorong masyarakat untuk meningkatkan minat baca dengan cara yang inovatif dan unik.
"Dekati masyarakat dengan pergerakan, bukan hanya program. Kalau program, nanti tergantung penyelenggara. Jadi harus dengan gerakan yang berbeda," kata Anies aat menghadiri final Gramedia Reading Community Competition 2016, Sabtu (27/8/2016) di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat.
Sementara itu, Butet Manurung yang juga hadir dalam acara itu turut berbagi resep soal bagaimana menumbuhkan minat baca di Indonesia, khususnya anak-anak.
"Soal minat baca, kalau kita sudah relevan pasti nanti nongol dan timbul sendiri. Intinya itu, minat baca harus yang nyambung, yang relevan," ungkap Butet.
Butet menceritakan bagaimana dirinya berupaya menciptakan minat baca bagi orang rimba.
Kala itu, dia membawa buku-buku yang dekat dengan keseharian orang rimba sehingga anak-anak tertarik.
"Pas aku di orang rimba, aku bawa buku yang menjelaskan kehidupan tentang orang seperti mereka. Seperti cerita-cerita di Afrika yang banyak hutan. Aku bawa buku nasional geographic dan legenda-legenda. Responnya mereka tertarik," bebernya.
Butet menambahkan minat baca yang relevan dengan keseharian pastinya akan lebih menarik dan bisa membuat anak-anak menjadi berkembang serta pengetahuannya bertambah.
"Mereka orang rimba, kan gak mungkin saya ujuk-ujuk kasih buku pesawat terbang. Pasti buku soal hutan. Itu bikin mereka berkembang, mereka tahu soal reboisasi dan lainnya," tutur Butet.