Mukidi dikisahannya sebagai orang perantau yang tinggal di Bekasi.
Nama Mukidi di kawasan Purwokerto dan sekitarnya memang kerap dipakai. Bahkan dalam lawak Dono Kasino Indro pernah disebut soal joke mengenai Mukidi ini.
Kini setiap hari, Soetantyo selalu memposting kisah Mukidi di bukunya ke laman facebooknya. Setelah menjadi viral di sosial media, semakin riuh komentarnya.
Mukidi mengatakan, kisah-kisah humor yang beredar di sosial media ada yang bersumber dari blog miliknya, namun ada juga yang berbeda. Untuk membedakan cerita Mukidi bukan karyanya adalah, bahasa yang dipakai vulgar.
Film Mukidi
Pada tahun 2012 lalu, Mukidi mengaku ditemui Deddy Mizwar yang ketika itu belum menjabat Wakil Gubernur Jawa Barat serta dan seorang sutradara. Ketika itu Deddy Mizwar memintanya membuat naskah untuk film humor Mukidi.
Namun karena cukup sulit untuk merangkai kisah humor yang telah ia tulis menjadi cerita yang panjang akhirnya film tersebut batal.
"Saya memang membuat cerita Mukidi pendek-pendek agar gampang gongnya, kalau dibuat film sulit, karena kalau film agak panjang," ujarnya melalui sambungan telepon.
Meski demikian setelah ditanya bila ada yang kembali menawarinya untuk mengangkat kisah Mukidi di layar lebar, Soetantyo mengaku siap dan ini merupakan tantangan baru untuknya.
"Saya siap, saya tertantang ini, sesuatu yang baru. Memindahkan kisah tertulis menjadi visual. Menampilkan sebuah cerita yang disampaikan secara live," jelasnya.
Saat ini Soetantyo sedang memperbaiki naskah-naskah humor yang telah ia buat sebelumnya.
Sebuah penerbit buku telah menghubungi dan mau melihat materi miliknya.
"Saya udah kirim email, tapi saya mau edit dulu, masih banyak bahasa vulgar dan ada juga yang agak porno mau saya hilangkan dulu. Dulu asal masukin saja ke blog," jelasnya.
Soetantyo mengakui kisah-kisah humor yang ia tulis tak melulu karyanya. Ia yang menciptakan sosok Mukidi kemudian kisah-kisah yang beredar ia adaptasikan.
Humor Mukidi yang beredar di sosial media saat ini tak sedikit yang mengulang kisah-kisah humor lama dengan tokoh berbeda namun sengaja diganti tokohnya menjadi Mukidi.
Ia pun memberikan contoh satu cerita karyanya. Cerita asli darinya membuat orang harus berpikir lalu tertawa. (berbagaisumber/tribunnews/robertus rimawan)