TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memminta Pelabuhan Tanjung Priok menaikkan daya tampung barang.
Saat ini kapasitas 3 juta TEU's belum cukup mengurai masalah bongkar muat pelabuhan dan bersaing mengalahkan pelabuhan-pelabuhan besar di regional maupun dunia.
"Tanjung Priok yang saat ini memiliki kapasitas sekitar 3 juta TEU's kita targetkan untuk dapat dinaikkan menjadi 16 juta TEU's. Singapura sekarang kapasitasnya sekitar 32 juta," ujar Menko Luhut, Rabu (21/9/2016).
Luhut menyayangkan kapasitas yang digunakan saat ini masih jauh dibawah kemampuan di pelabuhan Priok.
Luhut pun meminta kepada operator pelabuhan segera mengindentifikasi permasalahan yang selama ini menghambat untuk bisa menambah kapasitas.
"Kita bisa menjalankan kebijakan untuk mengoptimalkan dry port selama satu tahun, lalu setelah satu tahun kita evaluasi dan kita lakukan perbaikan agar kebijakannya dapat diimplementasikan secara lebih baik," kata Luhut.
Menteri Luhut juga menyampaikan keinginannya agar Cikarang Dry Port bisa mempersingkat waktu dwelling time menjadi dua hari. Hal itu sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo dalam menekan biaya logistik.
"Saya mendukung pengembangan dry port, termasuk menambah jumlah dry port yang ada, agar dwelling time dan biaya logistik dapat turun secara signifikan," kata Menko Luhut.