“Rekahan dapat diamati dari darat dan udara, kemudian kita gabungkan. Hasil kita berikan kepada BNPB dan pemerintah daerah. Dari hasil pemotretan, kita dapat melihat secara geomorfologi bahwa lokasi terdampak seperti mangkok. Pengetahuan ini yang akan kita sampaikan,” kata Agus.
Sementara itu, Badan Informasi Geospasial (BIG) juga menggunakan teknologi drone dalam konteks tematik.
Memang melalui teknologi ini, pemetaan spasial dapat dilakukan secara cepat.
BIG turut mendukung BNPB dalam pemetaan seperti pada bencana erupsi Gunung Sinabung 2013 maupun institusi KPK dalam konteks menganalisis kerugian kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah.
“Kita optimalkan teknologi ini bersama-sama. BIG juga memiliki tim reaksi cepat untuk membantu BNPB terkait pemetaan dasar tematik,” ujar Yoniar Hufan, narasumber BIG pada acara seminar tersebut.
“Koordinasi dan kolaborasi yang dilakukan khususnya dalam upaya penanggulangan bencana. BNPB mengharapkan setelah seminar ini akan terbentuk Forum UAV for Humanitarian,” ujar Sutopo.
Seminar ini menghadirkan beberapa narasumber BNPB, BIG, BPP, BPPT, Lapan, TNI AD, UGM, dan Ketua Forum PRB Jawa Barat.