TRIBUNNEWS.COM, KAYONG UTARA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, Presiden Joko Widodo harus membuktikan kepada publik bahwa melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM dan Arcandra Tahar sebagai wakilnya bukan pilihan yang salah.
"Harus ada pembuktian kepada publik bahwa mereka bukan pilihan yang salah dari Pak Presiden," ujar Hidayat saat ditemui di sela acara Sail Selat Karimata, Kayong Utara, Kalimantan Barat, Jumat (14/10/2016).
Hidayat menilai, keduanya harus dilihat dari kelebihan dan kekurangan dalam rekam jejaknya.
Ignasius Jonan misalnya.
Hidayat menilai Jonan sukses dalam menjalankan jabatan sebagai Dirut PT KAI.
Namun, rupanya saat menjabat Menteri Perhubungan, Jokowi malah 'memecatnya'.
"Mengenai beliau di Menteri ESDM, ya tinggal pembuktian beliau, karena beliau lebih dikenal di perhubungan," ujar Hidayat.
"Apakah beliau ahli di ESDM, ya beliau harus membuktikan. Jika gagal, yang rugi kan Pak Jokowi sendiri," kata dia.
Demikian pula Arcandra.
Hidayat mengatakan, nama Arcandra dikenal publik ketika Presiden Jokowi melantiknya menjadi Menteri ESDM dalam reshuffle jilid II.
Namun, baru diketahui belakangan bahwa Arcandra memiliki kewarganegaraan Amerika Serikat.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi 'memecatnya'.
"Ini juga menjadi tantangan bagi beliau untuk membuktikan bahwa memang beliau sudah Indonesia, tidak lagi ada sisa-sisa warna negara Amerika," ujar Hidayat.
"Kita semua mengkritisi, dan beri kesempatan mereka bekerja," ujar Hidayat.
Presiden melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM dan Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM, Jumat (14/10/2016).
Sebelumnya, Jokowi pernah melantik Arcandra sebagai Menteri ESDM, namun Arcandra dicopot karena persoalan kewarganegaraan.
Jabatan Menteri ESDM sempat diberikan ke Luhut Binsar Panjaitan yang pada waktu yang sama menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.(Fabian Januarius Kuwado)