News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Tahun Jokowi dan JK

Puisi Terbaru Fadli Zon Sindir Kesejahteraan Hingga Kepastian Hukum

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Memimpin Rapat Terbatas Membahas tentang Dosen Non PNS pada Perguruan Tinggi Negeri Baru di Kantor Presiden, Rabu (06/01/2016) TRIBUNNEWS.COM/Laily Rachev/Setpres

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon kembali merilis puisi terbarunya, Sabtu (22/10/2016).

Puisi terbaru Fadli Zon berisi tentang dua tahun perjalanan pemerintahan Jokowi-JK.

Dalam puisi tersebut, ‎Fadli menyebutkan bahwa dua tahun perjalanan pemerintahan Jokowi-JK telah banyak merugikan rakyat.

Seperti harga-harga kebutuhan pokok yang semakin melambung, daya beli meningkat dan rakyat hanya diwarisi utang luar negeri.

Pria yang juga merupakan Wakil Ketua DPR itu turut menyinggung sulitnya mencari pekerjaan saat ini di Indonesia dan juga maraknya tenaga asing membanjiri.‎

Belum lagi hukum yang cenderung dijadikan sebuah alat oleh penguasa hingga impor yang membanjiri dalam negeri.

Berikut puisi lengkap milik Fadli Zon:

DUA TAHUN BERJALAN SUDAH

dua tahun berjalan sudah
hidup semakin susah
harga-harga melambung tinggi
lumpuh sudah daya beli
rakyat diwarisi gunungan utang luar negeri

dua tahun berjalan sudah
cari kerja semakin payah
pengangguran dimana-mana
buruh Cina merajalela
buruh kita tetap merana
petani rugi panen nestapa
nelayan tak bisa jual tangkapannya
pedagang kali lima dikejar aparat pamong praja

dua tahun berjalan sudah
kemiskinan semakin parah
yang kaya tambah perkasa
yang melarat jatuh sekarat
tangan-tangan besi tirani
menggusur penduduk asli

dua tahun berjalan sudah
hukum menjelma alat kuasa
mengabdi tunduk pada Istana
pisaunya berdarah membelah ke bawah
ketidakadilan menjadi fenomena

dua tahun berjalan sudah
Indonesia semakin lemah
impor pangan terus melimpah
mulai beras, gula, jagung, daging, garam, hingga limbah
sementara
partai politik dibelah
di ujung timur diambang pecah
kemunafikan terus mewabah

dua tahun berjalan sudah
pencitraan yang kau buat memang hebat
luar biasa dahyat
tapi lihat
negeri tetangga melaju pesat
kita serasa jalan di tempat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini