TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua kepala daerah yang sedang populer saat ini yakni Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berbeda gaya ketika menyikapi banjir yang melanda wilayahnya.
Jika kemarin, Senin (24/10/2016), banjir melanda Bandung maka Ridwan Kamil langsung minta maaf di twitter-nya kepada warga kota itu.
Berbeda halnya dengan Ahok yang menyalahkan kabel sebagai barang yang menyumbat gorong-gorong sehingga saluran air terhambat menyebabkan banjir ibu kota Jakarta.
Maaf Ridwan Kamil
Sebenarnya Bandung kebanjiran bukan kali pertama, tapi menurut warga, banjir kali ini terbilang parah.
Selain di Pasteur, banjir parah yang tak ubahnya seperti "tsunami kecil" melanda wilayah Pagarsih, Senin (24/10/2016).
Baca: Ridwan Kamil Heran Banjir yang Tiba-tiba Terjang Bandung
Lewat akun Twitter, Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil pun meminta maaf atas musibah banjir yang menggenangi kawasan Pasteur tersebut.
"Hindari Jalan Pasteur sedang banjir, Tim sudah di TKP. Insya Allah siap-siap dipasang tol air seperti gedebage sekarang tidak banjir. Mhn Maaf," tulisnya di Twitter.
Ahok Salahkan Kabel
Pertengahan Februari 2016 lalu, banjir melanda sejumlah wilayah di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berpendapat, ada keanehan atas terjadinya genangan maupun banjir di Jakarta.
Salah satunya seperti genangan yang merendam underpass Pasar Gembrong, Jakarta Timur, Sabtu (6/2/2016) lalu.
Baca: Ahok: Kalau Jakarta Banjir, Bapak Ibu Jangan Marahi Saya Lho
"Kasus Gembrong ini agak aneh. Kenapa kerendam, pasti pompa mati," kata Basuki di Balai Kota, Selasa (9/2/2016) dikutip dari Kompas.com.
Basuki mendapat laporan, pompa air di sana mati dan tidak berfungsi optimal karena kabelnya digigit tikus.
Setelah itu, Ahok memperingatkan para pemilik fiber optik untuk dapat merapikan kabel-kabel galian yang tertanam di bawah tanah.
"Kalau Jakarta banjir, Bapak Ibu jangan marahi saya lho, marahi anda sendiri. Di bawah tanah itu ada kabel Telkom, PLN, gas; itu isi got, kabel Bapak Ibu semua," kata Basuki, saat penandatanganan nota kesepahaman kerjasama layanan nomor panggilan tunggal darurat, di Balai Kota, Kamis (11/2/2016).
Bahkan setelah itu, banyak ditemukan kabel-kabel di bawah gorong-gorong.