"Jadi, bapak tuh nggak tahu-menahu dijadikan mahaguru palsu. Namanya sudah tua diajak jalan dan dikasih uang, yah mau aja. Saya kasihan bapak sudah tua, di tv diberitakan jadi tersangka," kata Dahro.
"Emas batangan apaan? Sama sekali nggak dapat. Nggak dapat emas apalagi uang gepokan seperti di tv. Mungkin kalau diteruskan iya kali dapat," sambungnya.
Dahro mengungkapkan, seorang putri dari anak Abdul Karim kerap pingsan setiap kali melihat pemberitaan ayahnya di televisi.
"Anak cewek yang bungsu suka pingsan kalau ada berita bapak. Dia kepikiran bapak sudah tua dan takutnya nanti susah makan di kantor polisi," ungkapnya.
Sementara itu, anak Murjang alias Abah Nogososro, Nur, mengaku telah berkomunikasi melalui telepon genggam dengan ayahandanya yang berada di Mapolda Jawa Timur. Dan Murjang menyampaikan kabar dalam kondisi sehat dan tidak ditahan. Meski begitu, ia tetap khawatir kelanjutan nasib ayahandanya. Terlepas itu, Nur mengaku ayahandanya mendapatkan pelajaran atas kasus yang menimpanya ini.
"Nanti aku mau bilang ke bapak, harus hati-hati berteman, kalau diajak-diajak yang nggak jelas begitu jangan mau," ucap Nur. (abdul qodir/valdy)