News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bagaimana Jet-jet TNI AU Lakukan Simulasi Tempur Tanpa Bahaya? Ini Rahasianya!

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

F-16 TNI AU.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah asasinya pilot fighter, sorti latihan antar pesawat tempur sudah pasti jadi makanan sehari-hari.

Jika ada pembaca yang bertanya, bagaimana cara pesawat tempur bisa berlaga satu sama lain tanpa menimbulkan bahaya?

Jawabannya ada pada sistem ACMI (Air Combat Maneuvering Instrumentation) pod yang dapat dipasang pada salah satu pylon untuk mensimulasikan penembakan rudal dan kemungkinan perkenaan.

Penggunaan ACMI pod memungkinkan dua pesawat tempur atau lebih untuk menyimulasikan pertempuran udara jarak dekat alias dogfight tanpa perlu melepaskan rudal sungguhan yang tentu saja sangat beresiko dan mahal.

ACMI Pod juga memungkinkan simulasi antar dua pesawat yang beda jenis (Dissimilar Air Combat Training) seperti yang ditunjukkan ketika F-16C Block 25 (52ID) TNI AU berlaga melawan F/A-18D Hornet milik Korps Marinir AS dalam latihan Cope West 17.

TNI AU sendiri menggunakan sistem ACMI yaitu P5 yang dipasang ke pesawat tempur dan software serta perangkat pembaca yang dibuat oleh perusahaan Cubic dan DRS Technologies.

Cubic sendiri merupakan perusahaan kelas dunia yang memimpin dalam bidang instrumentasi simulasi pesawat tempur. Produknya dipakai oleh hampir seluruh negara NATO dan Amerika Serikat.

RAAF pun baru-baru ini menunjuk Cubic untuk menyediakan sistem ACMI untuk armada Super Hornetnya.

Untuk komputer dan perangkat pembacanya saat ini di Indonesia ada di dua lokasi yaitu Lanud Iswahjudi Madiun (dipasang pada tahun 2010) dan Lanud Rusmin Nurjadin Pekanbaru (dipasang pada tahun 2014).

ACMI F-16. Sumber gambar: Istimewa

ACMI yang mulai dikembangkan pada medio 1970an, telah dikembangkan sebagai respon atas kebutuhan sekolah pilot tempur Top Gun milik AL AS yang termahsyur.

ACMI Pod sendiri merupakan alat instrumentasi yang dapat merekam data-data pergerakan pesawat selama latihan penerbangan.

Data-data yang terekam meliputi kecepatan, ketinggian, G-force yang ditimbulkan, sudut dan kecepatan tanjak atau tukik, kecepatan belok, sudut geser hidung (yaw) dan roll rate.

Tak cukup sampai di situ, tenaga mesin, missile, rocket, gun, and bomb cueing system,serta kapan senjata tersebut dilepaskan turut pula termuat datanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini