News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Teror Bom di Samarinda

PKB: Doa dan Hati Kami untuk Intan Olivia Marbun

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy menenangkan ayah korban ledakan Gereja Oikumene di ruang jenazah RSUD AW Syahranie, Senin (14/11/2016). Korban atas nama Intan Olivia (2) meninggal dunia sekitar pukul 03.45 wita setelah sempat menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie. TRIBUN KALTIM/CHRISTOPER DESMAWANGGA

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengucapkan belasungkawa dan doa terhadap anak balita Intan Olivia Marbun. Intan meninggal dunia akibat ledakan bom di Gereja Oikumene, Samarinda.

"Doa dan hati kita untuk Intan Olivia yang harus kehilangan hidupnya tanpa mengerti kenapa, ini menusuk rasa kemanusiaan kita, siapa pun kita dengan latar belakang agama, etnis dan budaya apa pun kita tetap disatukan oleh rasa kemanusiaan yang sama," kata Wasekjen PKB Daniel Johan melalui keterangan tertulis, Selasa (15/11/2016).

Daniel juga mengutuk keras segala bentuk tindakan antikemanusiaan maupun teror seperti yang dialami Vihara Budi Dharma Singkawang.

"PKB mengajak kepada semua umat beragama utk memperkuat tali persaudaraan, memperkuat ke-Indonesiaan yang beragam ini melalui tali silaturahmi, agar bisa saling mendoakan dan menjaga sesama anak bangsa," kata Daniel.

Wakil Ketua Komisi IV DPR itu mengingatkan tantangan bangsa yakni mengatasi masalah ketidakadilan dan kemiskinan dibidang sosial ekonomi dan hukum. Daniel meminta pemerintah segera memperhatikan persoalan tersebut.

"Kita harus bersatu bersama-sama menggalang kekuatan energi positip rakyat untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut baik kemiskinan pengangguran dan ketidakadilan, bukan malah saling melemahkan, ini ajakan cinta untuk sesama anak bangsa," kata Daniel.

Daniel meminta semua pihak menyatukan hati mengangkat kesejahteraan rakyat dan martabat bangsa. Bila tidak, kata Daniel, akan memecah belah sesama warga yang semakin melemahkan posisi rakyat dan bangsa secara utuh.

"Yang rugi adalah kita sendiri dan negara lain yang sedang berusaha untuk menguasai sumber daya Indonesia akan mengambil keuntungan," kata Daniel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini