News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketua DPR Minta Aparat Usut Tuntas Penyebar Isu Rush Money

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPR RI Ade Komarudin.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPR Ade Komarudin meminta aparat mengusut oknum yang menyebarkan isu gerakan penarikan uang secara besar-besaran atau rush money pada 25 November 2016

"Karena itu tindakan yang tidak terpuji, tindakan yang menurut saya bisa membuat negara ini menjadi tidak baik karena ulah yang seorang itu," kata Ade Komarudin di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Pria yang akrab disapa Akom itu mendesak aparat kepolisian segera menyelidiki isu tersebut dan mengungkap ke publik.

"Siapa yang bersangkutan yang melakukan itu. Itu tindakan yang menurut saya kriminal. Tidak baik. Tidak terpuji untuk negara ini," kata Akom.

Baca: Isu Rush Money Dinilai Memperkeruh Suasana dan Ciptakan Kepanikan

Politikus Golkar itu mengingatkan dampak rush money sangat merugikan perekonomian nasional.

Isu tersebut membuat keresahan di bidang ekonomi.

"Membuat bangsa ini menjadi tidak stabil terutama dibidang ekonomi. Itu sangat membahayakan. Tindakan yang kriminal, tindakan yang tidak terpuji, dan menurut saya tidak bertanggungjawab," kata Akom.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengomentari dingin gerakan penarikan uang secara besar-besaran atau rush money pada 25 November 2016 yang dilontarkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab di media sosial.

"Janganlah mengada-ada, itu namanya sudah mengalihkan langkah (politik) ke ekonomi," ujar Darmin di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Gerakan rush money berkembang bersamaan dengan rencana aksi demonstrasi kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Darmin sendiri menilai pihak-pihak yang menyebarkan gerakan rush money adalah orang-orang yang tidak mengedepankan kepentingan bangsa dan negara.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini