TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Untuk menenangkan situasi yang memanas pasca-aksi demo 4 November 2016, Presiden Joko Widodo dinilai perlu menggandeng seluruh ketua umum partai politik.
Ketua Umum Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH) Kris Budiharjo mengatakan, langkah tersebut alangkah baiknya dilakukan Presiden Jokowi kepada Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Untuk menyejukkan suasana dan konsolidasi, Presiden Jokowi sudah melakukan safari politik seperti yang terlihat beberapa waktu lalu. Bahkan Bu Mega juga sudah datang. Agar suasana sejuk antara masyarakat, SBY juga alangkah baiknya diundang oleh Presiden Jokowi untuk membuat suasana tak bergejolak lagi," kata Kris kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/11/2016).
Menurutnya, jika hubungan baik seperti Presiden Jokowi dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto juga diperlihatkan hal yang sama dengan SBY, dipercaya bakal membuat tenang perpolitikan nasional.
Namun Kris menyebutkan, alangkah baiknya jika Presiden Jokowi mengundang SBY ke Istana, atau bahkan mendatangi kediaman Ketua Umum Partai Demokrat tersebut di Cikeas.
"Karena dari situ akan menujukan betapa elegannya Presiden Jokowi, sehingga menghormati mantan presiden untuk bisa mengatasi masalah bangsa yang terjadi pada saat ini," kata Kris.
"Jadi ada kesinambungan, Harusnya sebelum tanggal 25 lebih bagus, untuk mencegah aksi demo lanjutan agar tak saling menghujat dan menjatuhkan," tambahnya.
Lebih lanjut Kris meminta masyarakat untuk bisa menahan diri. Pasalnya, bila nantinya aksi massa tetap dilakukan, itu tidak murni untuk meminta penegakan hukum.
"Kalau memang nanti akan ada demo lagi, dikhawatirkan mengganggu masalah lain karena ada dugaan disusupi oleh kepentingan politik," katanya.
Untuk mencegah hal tersebut, ia mengharapkan Presiden Joko Widodo segera mengambil tindakan. Karena dikhawatirkan, dari aksi massa itu akan ada yang berniat makar.
"Apalagi semua sudah jelas, apalagi MUI sudah menyatakan itu murni hukum, sehingga tidak perlu demo lagi," katanya.