TRIBUNNEWS.COM, TOMOHON - Dalam kunjungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ke Tomohon, pengamat gunung diberi kesempatan berdialog dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Salah seorang pengamat gunung Farid Ruskanda B mengusulkan agar seleksi penerimaan pengamat gunung dikembalikan ke daerah masing-masing. Pasalnya saat seleksi di pusat, masalah kepegawaian sering muncul.
"Kami mengusulkan agar seleksi penerimaan pengamat gunung dikembalikan kepada putra terbaik daerah," ujar Farid saat berdialog dengan Jonan di kantor Pertamina Geothermal Energy cabang Tomohon, Sabtu (26/11/2016).
Farid mengungkapkan selama ini banyak pegawai yang harus berpisah dengan anak dan istrinya untuk waktu yang cukup lama. Jika sistem penerimaan dikembalikan kepada daerah masing-masing, hal itu tidak akan jadi masalah lagi.
"Biasanya mereka kangen minta cuti seminggu jadi sebulan. Lalu minta mengundurkan diri padahal mereka statusnya sudah PNS," jelas Farid.
Mendengar keluhan dari para pengamat gunung, Jonan pun merasa kasihan. "Kasihan ya jauh dari istri," kata Jonan.
Mantan Menteri Perhubungan itu pun akan memberikan usulan perubahan seleksi pengamat gunung kepada Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB).
Sehingga tidak akan ada lagi seleksi dari pusat yang tersebar khusus pengamat gunung.
"Khusus pengamat gunung adala putera daerah setempat, memang spesifik tolong siapkan memo ke KemenPAN RB.