TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak keluar dari Lapas Tangerang 10 November, penampilan Antasari Azhar tak lepas dari peci.
Ternyata bukan tanpa maksud jika mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu selalu memasangkan peci di kepalanya.
Bukan sekadar penutup kepala, ternyata Antasari terinspirasi oleh Bung Karno.
Saat syukuran yang rencana digelar Sabtu (26/11/2016) pagi ini, Antasari juga akan memakai peci hitam dan dipasangi pin merah-putih.
Peci itu terinspirasi Bung Karno ketika bebas dari penahanan Belanda.
Ya, saat syukuran yang akan dibuat seperti resepsi ini Antasari akan memasang pecinya saat dipasangkan bersama istri, Ida Laksmiwati di kursi seperti pelaminan.
Kuasa hukum Antasari yakni Boyamin Saiman Boyamin mengaku juga membantu konsep pakaian yang dikenakan Antasari pada saat syukuran.
"Pakaian, terutama peci hitam dengan pin bendera Merah-Putih, yang digunakan Antasari waktu keluar dari Lapas memang terinspirasi dari Presiden Soekarno. Sebab, Presiden Soekarno pernah dipenjara. Warna kemeja merah Antasari saat itu untuk menunjukkan keberanian dan tegapnya Antasari setelah bebas dari penjara dalam menatap hidup ke depan," jelasnya.
Sewa Hotel untuk Syukuran
Seluruh acara syukuran ini disiapkan kedua putri Antasari yakni Andita Dianoctora Antasariputri (33) dan Ajeng Oftarika Antasariputri (30).
Keduanya lah yang memilih Hotel Grand Zuri, BSD City, Serpong, Tangerang menjadi lokasi syukuran, makanan prasmanan hingga band penghibur acara.
Seorang pegawai Hotel Grand Zuri menjelaskan, acara syukuran Antasari akan berlangsung di Ballroom yang terletak di lantai satu.
Ruangan tersebut berkapasitas 600 orang. Ruangan tersebut adalah paling luas di hotel tersebut. Selama ini ruangan itu kerap dipakai acara resepsi pernikahan dan berbagai acara secara massal lainnya.
Terkait biaya penyewaan ruangan, Samsi, Sales Manager Grand Zuri menuturkan tergantung paket yang dipilih.
"Kalau sewa ruangannya saja, Rp 19,5 juta untuk pemakaian enam jam," katanya. Biaya penyewaan menjadi lebih tinggi jika juga termasuk dengan paket makanan selama acara. Paling murah Rp 128 juta untuk 300 orang tamu.
Tak Ada Nama SBY
Boyamin menceritakan, Antasari mengundang sekitar 250 tamu untuk menghadiri acara syukuran kebebasannya ini. Namun, tak ada nama mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam daftar tamu undangan acara Antasari ini.
Menurut Boyamin, sejak semula, Antasari maupun dirinya tidak pernah mengatakan berencana mengundang mantan Presiden SBY ke acara ini. Antasari waktu bebas 10 November lalu sempat mengatakan alasan tak mengundang SBY.
"Jujur, saya terpikir aja nggak. Jadi, bagaimana saya mau ngundang SBY? Dulu aja saya masuk sel, say hello aja nggak," ujar Antasari ketika itu.
Menurutnya, ada beberapa pihak yang diundang ke acara syukuran tersebut. Pertama, orang yang pernah membesuk Antasari di penjara.
Kedua, mantan atasan, bawahan dan teman seprofesi yang mempunyai hubungan dekat sewaktu bertugas di korps Kejaksaan Agung dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dan ketiga, para pengacara yang pernah menjadi penasihat hukum Antasari sejak penyidikan kasus di kepolisian hingga memberikan pendampingan hukum setelah hari kebebasannya. Antasari juga mengundang awak media yang hendak meliput acara dan yang pernah meliput dirinya sewaktu menjalani proses hukum.
Salah satu tokoh penting yang diundang oleh Antasari ke acara syukurannya adalah Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK). Sebab, mantan wakil presiden era Presiden SBY tersebut terbilang rajin membesuk Antasari di penjara. Bahkan, JK telah dua kali menjadi wali nikah untuk kedua putri Antasari Azhar.
"Jadi, yang ranking 1, yang utama yang diundang Pak Jusuf Kalla. Karena tidak sekadar besuk, malah jadi wali nikah dan segala macam. Tapi, apakah beliau bisa hadir atau tidak, kita tunggu besok," jelas Boyamin.
Beberapa tokoh lain yang diundang yakni, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin; mantan JAM Pembinaan Kejaksaan Agung, Suyoto; mantan JAM Pidsus Sudono Iswahyudi.
Antasari juga mengundang beberapa mantan pimpinan KPK ke acaranya ini. Mereka adalah Bibit Samad Rianto, Chandra Hamzah, Mohammad Jasin, Hayono Umar dan Tumpak Hatorangan Panggabean.
Antasari juga mengundang mantan pimpinan KPK yang juga senasib seperti dirinya, diproses hukum, yakni Abraham Samad.
"Tak lupa, Antasari juga mengundang orang-orang yang pernah membimbingnya di Lapas Tangerang. Bahkan, tiga sipir yang bertugas melekat menjaga Antasari saat asimilasi di kantor notaris juga diundang," jelasnya. (tribunnews/abdul qodir/valdi arief)