News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demo di Jakarta

Jelang Aksi 212, Kapolresta Depok Tampar Satu Anggotanya Karena Ini

Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Menjelang Aksi Damai 2 Desember 2016 atau Aksi 212, aparat kepolisian menggelar apel pasukan di berbagai wilayah.

Apel untuk memastikan kesiapan pasukan dalam mengamankan aksi yang bakal berpusat di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, itu.

Dalam apel pasukan pengamanan Aksi 212 di Mapolresta Depok, Rabu (30/11/2016) siang, Kapolresta Depok Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan menampar anak buahnya dari anggota Samapta Bhayangkara.

Herry melakukan itu sebagai bentuk hukuman karena anggota Sabhara itu dianggap tidak mampu merawat senjata laras panjang yang merupakan bagian yang menempel di seragam setiap anggota Sabhara.

Selain itu, anggota yang ditampar Herry dianggap bersenda gurau dan tidak serius saat apel pasukan digelar.

"Kenapa kamu malah cengengesan?" kata Herry di depan anggotanya.

Ia pun melayangkan tangannya ke pipi anggota Sabhara itu yang langsung dibalas dengan sikap siaga dan sahutan angota Sabhara tersebut bahwa ia siap melaksanakan perintah.

Menurut Herry, setiap anggota polisi harus memiliki kedisiplinan tinggi termasuk merawat senjata.

"Karena kedisiplinan ini mampu membuat kita menjalankan tugas di lapangan nantinya," tegasnya.

Dalam apel pasukan itu, Herry meminta semua personel yang melakukan pengamanan dan pengawalan atas peserta aksi yang menuju Monas dengan melintasi Kota Depok dilakukan dengan baik dan humanis.

Pengamanan kata dia sudah akan dilakukan di sepanjang jalur yang dilintasi sejak Kamis (1/12/2016) malam.

"Dua titik menjadi fokus kita dalam pengamanan ini untuk mengawal peserta aksi yang menuju Monas," katanya.

Dua titik itu adalah Jalan Raya Bogor dan Jalan Transyogi, Cibubur. (WartaKota/bum/ote/bin)

Dibekali Peluru Karet

Selama pelaksanaan aksi 'Bela Islam Jilid III' pada Jumat (2/12/2016), aparat gabungan akan disebar saat melakukan pengamanan.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochammad Iriawan mengatakan, sebagian petugas keamanan yang ditempatkan di objek-objek vital akan dilengkapi senjata berpeluru karet.

Sementara itu, petugas keamanan yang ditempatkan di lapangan Monas tak diizinkan membawa senjata api.

"Seperti di perumahan, gedung perkantoran, dan titik rawan, akan dilengkapi. Itu terpaksa dilakukan, tetapi pakai karet. Kalau diGlodok, Sudirman, Karet dan Mangga Dua itu ada," ujar Iriawan setelah apel gelar pasukan di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/12/2016).

Upaya penempatan petugas keamanan di objek-objek vital itu merupakan langkah antisipasi adanya tindakan yang tidak diinginkan, termasuk penjarahan yang bisa saja dilakukan oknum yang memanfaatkan situasi.

"Jangan lupa menjaga keamanan masyarakat yang melintas ataupun kebetulan lewat di tempat aksi, termasuk keamanan objek-objek vital lainya, seperti Istana Negara, Gedung DPR RI, Kantor Kedubes, dan sebagainya," tambahnya. (Tribunnews.com/Glery Lazuardi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini