Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah panggung besar berukuran sekitar 5×2 meter telah berdiri di Kantor Badan Keamanan Laut yang saat ini terletak di Gedung Pola jalan Proklamasi, Jakarta.
Satu set alat musik juga telah terlihat memenuhi panggung tersebut lengkap dengan pengeras suara dan pendingin udara di sisi kanan dan kiri aula Gedung yang disulap menjadi ruangan acara.
Beberapa hiasan kaca berbentuk unit-unit kapal yang dimiliki Bakamla juga sudah diletakkan di depan ruangan tersebut.
Seluruh hal itu, kata Kepala Badan Keamanan Laut Laksamana Madya Arie Sudewo diperuntukkan guna merayakan hari ulang tahun kedua Bakamla yang jatuh pada tanggal 15 Desember 2016 mendatang.
"Besok kami akan merayakan hari ulang tahun Bakamla yang kedua disini, karena kami tidak punya kantor sekarang," kata Ari saat ditemui di lokasi acara, Jakarta, Rabu (14/12/2016).
Adanya operasi tangkap tangan oleh KPK kepada Deputi Informasi, Hukum dan Kerjasama Bakamla, Edi Susilo Hadi jelas mengejutkan dirinya sebagai kepala badan yang sebelumnya bernama Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla).
"Iya pasti kaget. Hampir semua pejabat ada disini buat persiapan besok. Saya juga disini dari siang, saya saja tahunya dari pak Sestama saya yang baru," ujarnya.
Dijelaskan olehnya, saat ini Bakamla sedang memiliki capaian yang cukup baik untuk masalah segi pengawasan di laut, terlebih hal itu didapatkan disaat usia yang tergolong masih muda.
"Banyak pihak-pihak dan pengusaha-pengusaha di laut ini sudah waspada terhadap Bakamla. Di usia yang masih muda, ini capaian bagus," katanya.
Beberapa target program pengawasan keamanan laut, kata dia, masuk di dalam rencana kegiatan Bakamla dan diharapkan selesai tepat pada waktunya.
Pengadaan Proyek Pengawasan
Komisi Pemberantasan Korupsi menangkap pejabat di Badan Keamanan Laut (Bakamla) dalam operasi tangkap tangan hari ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun, OTT tersebut terkait suap pengadaan satelit.
Ketua KPK Agus Rahardjo telah membenarkan OTT tersebut di Bakamla. Namun, Agus masih enggan merinci mengenai hasil OTT tersebut.
"OTT di Bakamla," kata Agus Rahardjo saat dihubungi.
Berdasarkan penelusuran Tribun, KPK turut menyita sebuah mobil Toyota Fortuner.
Mobil tersebut kini berada di tempat parkir KPK. Nomor polisi mobil tersebut sengaja ditutup petugas. Mobil tersebut adalah B 15 DIL.
Sementara itu, Kepala Badan Keamanan Laut, Laksamana Madya TNI AL Ari Sudewo menjelaskan bahwa proyek pengawasan laut akan terus berjalan sesuai dengan target yang telah dijalani oleh pihaknya.
Meski, kata dia, saat ini salah satu bawahannya yaitu Deputi Informasi, Hukum dan Kerjasama Eko Susilo Hadi ditangkap oleh KPK di Kantor Pusat Bakamla.
"Iya harus jalan terus dong. Ini kan proyek sampai akhir tahun sebenarnya. Ini baru tahap pertama," katanya saat ditemui di kantor Bakamla di Gedung Pola, Jakarta, Rabu (14/12/2016).
Proyek pengawasan yang dimaksud adalah pembelian Long Range Camera (Kamera pencitraan jarak jauh) untuk memantau adanya pergerakan di lautan dan akan terhubung dengan satelit yang ada.
Dijelaskan olehnya proyek tersebut sudah memasuki proses lelang dan direncanakan selesai pada akhir 2016 dengan anggaran Rp 400 miliar.
"Sudah ini sudah proses lelang, anggarannya kami minta awalnya Rp 1,5 triliun tapi hasil dari pemeriksaan BPK hanya memberi Rp 400 miliar dan ini sedang berjalan," kata Ari.
Ari juga menambahkan apa yang telah terjadi kepada deputinya tidak akan menghentikan pihaknya untuk terus menjalankan program pengawasan yang sudah masuk dalam RPJMN 2015-2019 mengenai penguatan di bidang Maritim.
"Ini sudah masuk RPJMN dan proyek sudah berjalan dari Oktober 2016 kemarin, target saya bisa selesai akhir tahun ini," katanya.