News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gempa di Aceh

Kemendikbud Siap Salurkan Bantuan Bangun Sekolah Rusak di.Aceh

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SENSOR - Ketua Lembaga Sensor Film, Ahmad Yani Basuki menyerahkan Buku Bunga Rampai 100 Tahun 100 Tahun Sensor Film Di Indonesia, kepada Menteri Pendidikan & Kebudayaan, Muhadjir Effendy pada acara peringatan 100 Tahun Sensor Film & Peluncuran Buku berjudul Bunga Rampai 100 Tahun Sensor Film Di Indonesia, di Gedung Film, Jakarta Selatan, Jumat (18/11). WARTA KOTA/Nur Ichsan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengikuti rapat koordinasi penanganan bencana gempa Aceh, di Banda Aceh.

Rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani tersebut membahas perkembangan terkait masa tanggap darurat gempa 6,5 Skala Richter (SR) yang melanda Pidie Jaya, Pidie, dan Bireun, Aceh pada tanggal 7 Desember 2016 yang lalu.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), saat ini terdapat sekitar 85.133 jiwa pengungsi akibat gempa dengan jumlah terbanyak di Kabupaten Pidie Jaya sebagai wilayah yang mengalami kerusakan paling parah.

Menko PMK menyampaikan agar penanganan tanggap darurat dapat memastikan kehidupan pengungsi berjalan dengan baik.

Ia juga menegaskan perlunya koordinasi terkait program setelah masa tanggap darurat bencana usai pada 20 Desember 2016 yang akan datang.

Pada kesempatan tersebut, Mendikbud menyampaikan laporan hasil pemantauan tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait kerusakan sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan.

Dilaporkannya, terdapat 65 sekolah yang mengalami kerusakan, terdiri dari 35 Sekolah Dasar (SD), 11 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 13 Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 6 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Selain itu, terdapat juga 81 fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengalami kerusakan sarana dan prasarana dengan tingkat rusak sedang dan berat.

Ada dua cagar budaya masjid dilaporkan juga mengalami rusak sedang.

Satu lembaga kursus menjahit juga dilaporkan mengalami kerusakan sedang.

Terkait korban jiwa, Mendikbud menyampaikan sebanyak delapan guru menjadi korban meninggal dengan rincian satu guru Taman Kanak-kanak (TK), 6 guru SD/SMP, dan satu guru SMA.

Menindaklanjuti arahan Presiden agar kegiatan belajar dapat terus berjalan, Mendikbud memaparkan rencana pemenuhan kebutuhan bantuan untuk merehabilitasi dan merevitalisasi sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan yang rusak akibat gempa dengan total anggaran sekitar Rp.68,2 Miliar, dengan rincian pada tahun 2016 akan disalurkan sebesar Rp.25,8 Miliar, dan tahun anggaran 2017 dialokasikan sebesar Rp 42,4 Miliar.

“Bantuan terhadap sekolah yang rusak sifatnya swakelola melalui Komite Gotong Royong Sekolah. Kemendikbud juga melibatkan pihak perguruan tinggi untuk melakukan uji mutu dan kelayakan rehabilitasi sekolah yang rusak,” kata Mendikbud Muhadjir.

Rapat Koordinasi tersebut juga dihadiri oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Soedarmo, dan Bupati Pidie Jaya, Bupati Pidie, Bupati Bireun, serta Deputi II Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tri Budiarto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini