TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksamana Madya TNI Arie Soedewo masih tak menyangka bawahannya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK kemarin.
Diketahui, Deputi Informasi, Hukum, dan Kerjasama Bakamla, Eko Susilo Hadi ditangkap KPK di kantor Bakamla gedung lama, sehari sebelum HUT ke-2 Bakamla, Rabu (14/12/2016) karena diduga menerima suap atas proyek surveillance system atau sistem pengawasan senilai Rp 400 miliar.
Walau tak menyangka, Arie berharap proses hukum berjalan dengan baik untuk kasus ini.
"Saya enggak tahu itu, saya bukan peramal. Apa ada yang menghendaki? Kan tidak. Namanya juga celaka. Makanya kita doakan yang terbaik," kata Arie usai upacara HUT Bakamla di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016).
Ia mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan KPK untuk mengetahui perkembangan kasus ini lebih lanjut.
"Kami akan datang (ke KPK). Apa sih yang terjadi, apa sih, proyek mana sih yang dimainkan, Apa sih yang berkaitan dengan apa,"ujarnya penasaran.
Arie menegaskan, soal proyek yang dikerjakan Eko masih dalam tahap penyelesaian.
"Masih berjalan, orang tinggal penutupan, tinggal penyelesaian saja," katanya.