Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penangkapan Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) terhadap Bupati Klaten, Sri Hartini menjelaskan mental pejabat publik masih banyak yang korup.
Hal tersebut diungkapkan Pengamat Politik Formappi Sebastian Salang.
"Mereka tidak takut, tidak jerah dengan operasi pemberantasan korupsi yang semakin gencar oleh KPK," ujar Sebastian Salang kepada Tribunnews.com, Jumat (30/12/2016).
Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai membentuk satgas antipungli untuk mengubah mental pejabat dan birokrasi bangsa ini.
Tetapi nyatanya tidak banyak berdampak.
Praktek pungli, suap dan korupsi dalam bentuk lainnya tetap meraja lela.
Fakta ini tak bisa dibantah dan sangat memalukan.
"Pejabat dan birokrat kita seakan tidak peduli dengan berbagai upaya tersebut," kata Sebastian Salang.
Di sisi lain, fakta ini juga menjelaskan bahwa ekonomi dan pembangunan kita bergerak seiring dengan praktek korupsi.
Dengan kejadian seperti ini, presiden pasti malu, sebab upayanya seperti tak dihiraukan.
Selain itu, partai pengusungnya juga selayaknya malu, sebab partai gagal menyeleksi kader yang bermental anti korupsi.
Sebab itu, menurut Sebastian Salang, partai politik tidak boleh melindungi.
"Partai justru harus mengambil tindakan tegas untuk memberi pelajaran sekaligus menyelamatkan partai dari kesan membela koruptor," kata Sebastian Salang.