Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yurike Budiman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan SAR Nasional (Basarnas) kembali melakukan pencarian korban terbakarnya Kapal Zahro Express yang masih diduga hilang di antara perairan Pulau Bidadari dan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu.
Pantauan Tribunnews.com, pukul 07.30 pagi tadi, Basarnas memulai pencariannya dengan menerjunkan 20 penyelam yang disebar dari beberapa lokasi di antaranya dari Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara dan Pelabuhan Kalijapat, Ancol.
"Saya tambahkan penyelam lima lagi. Jadi, dari yang kemarin 15 menjadi 20, dengan sektor pencarian yang masih sama," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo kepada Tribunnews.com, Selasa (3/1/2017).
Menurutnya, dalam pencarian korban, tidak ada penambahan alat apapun kecuali penyelam.
"Untuk alat, kita tambahkan atau tidak, tergantung pada sasaran yang kami cari. Sasaran yang kami cari itu adalah korban, bukan kapal atau bagian kapal. Jadi alat yang digunakan sudah cukup dengan penyelam," jelas Bambang.
Seperti diketahui, kapal penumpang Zahro Express terbakar saat menuju ke Pulau Tidung, Minggu (1/1/2017).
Peristiwa tersebut terjadi setelah 20 menit kapal bertolak dari Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara.
Dari 247 penumpang, 23 di antaranya meninggal dunia, 17 lainnya luka-luka dan 17 masih diduga hilang.(*)