TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Partai Demokrat, Imelda Sari mengatakan bahwa cuitan SBY di twitter-nya merupakan kegundahan Ketua Umum Partai Demokrat itu mengkritisi media sosial menjelang pilkada serentak.
"Poinnya itu, karena menjelang pilkada ini kan banyak sekali berita "hoax" yang menjalar di media sosial dan mudah dianggap sebagai suatu kebenaran," jelas Imelda saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (20/1/2017)
Dirinya juga mengatakan bahwa serangan di media sosial sejak November dan Desember sudah sangat terasa dan tidak seharusnya masyarakat mempercayai hal-hal yang beredar di media sosial.
"Ini untuk mengingatkan kembali saja, jangan ditelan bulat-bulat viral yang berada di media sosial," kata Imelda.
Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono yang juga presiden keenam RI ini kembali mencuit dalam akun twitter resminya @SBYudhoyono mengenai kondisi negara saat ini.
Dalam cuitannya, SBY juga mempertanyakan kondisi negara dan berita- berita "hoax".
"Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru Fitnah 7 penyebar "hoax"berkuasa & merajalela. Kapan rakyat & yg lemah menang? *SBY*,"cuitnya beberapa menit yang lalu, Jakarta, Jumat (20/1/2017)
Postingan SBY itu, sudah dikomentari oleh sekira 500 balasan komentar dan 760 retweet.
Sementara itu, Juru Bicara Partai Demokrat, Roy Suryo mengatakan bahwa cuitan tersebut ditulis langsung oleh tangan SBY.
"Ya benar, twit itu dari Pak SBY, singkat tetapi padat dan sangat bermakna. Beliau kalau men-Twit sudah paripurna, tidak perlu ditafsir-tafsirkan, apalagi ditambah-tambahi," ujar Roy melalui pesan singkat.