News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Raker dengan Menhan dan Panglima TNI, Politisi PDIP Singgung Isu Bangkitnya PKI

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Andreas Hugo Pareita mempertanyakan isu bangkitnya komunis di Indonesia.

Hal itu ditanyakan Andreas saat Komisi I menggelar rapat kerja dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu  dan Panglima TNI  Jenderal Gatot Nurmantyo di Gedung DPR, Jakarta, Senin (6/2/2017).

"Pada beberapa waktu yang lalu Pak Menteri Pertahanan menyampaikan bahwa ada kecurigaan yang menyangkut bahwa ada pihak-pihak menganggap PKI ini tidak ada lagi dan menduga mereka yang beranggapan sepertinya adalah seorang komunis," kata Andreas.

Baca: Megawati: PDI Perjuangan Tidak Terkait PKI dan Ajaran Komunisme

Baca: Gara-gara Dituding PKI Teten Masduki Laporkan Alfian Tanjung

Andreas lalu bertanya mengenai indikasi-indikasi tersebut.

Sehingga, seluruh masyarakat dapat menghadapi isu munculnya komunisme.

"Kita setuju, kita sepakat, bahwa yang namanya bahaya laten komunis ini perlu kita waspadai. Meskipun kita ketahui di dunia ini induk semangnya sekarang sudah mati suri, bahkan ada yang sudah tidak kelihatan bekasnya lagi," ujar Politikus PDIP itu.

Menurut Andreas, isu yang berkembang saat ini di masyarakat mengarah pada upaya saling tuduh antar kelompok.

Oleh karenanya, ia meminta Menhan untuk menjelaskan persoalan komunisme.

"Kalau memang ada ya bagaimana kita mengatasi, menindaklanjuti apa yang kita maksud bahaya laten komunis. Kalau tidak ada, jangan ini dijadikan ini sebagai isu mengadu domba masyarakat kita," kata Andreas.

Apalagi, kata Andreas, menjelang pilkada semua isu dapat dipolitisasi untuk kepentingan tertentu.

"Maksud kita memang baik, tapi kemudian ini digiring bisa membahayakan masyarakat kita,"katanya.

Diketahui, Rapat Kerja Komisi I dengan Menhan dan Panglima TNI yang awalnya terbuka untuk umum kemudian digelar secara tertutup. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini