TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tersenyum saat dimintai tanggapan ihwal sejumlah curhatan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di akun Twitter.
Tak ada tanggapan apa pun kecuali senyuman yang diberikan Megawati.
Awalnya, Megawati yang baru saja mengikuti kampanye calon nomor urut dua di Pilgub Bangka Belitung, Rustam Effendy-Irwansyah, menjawab pertanyaan awak media ihwal harapannya pada Pilkada serentak tahap kedua mendatang.
"Saya mintanya Pilkada dijalankan dengan baik," ucap Megawati di Hotel Novotel, Pangkal Pinang, Bangka, Kamis (9/2/2017).
Awak media lantas kembali mengajukan pertanyaan ihwal kicauan SBY di Twitter.
Pasalnya, Megawati sebelumnya sempat berpesan kepada ratusan remaja yang menjadi peserta napak tilas jejak Sang Proklamator untuk tidak sibuk bermain Twitter, dan menghayati kegiatan tersebut.
Bukannya menjawab, Megawati hanya melemparkan senyum kepada awak media. Ia pada awalnya terlihat mendengarkan pertanyaan pewarta.
Namun, akhirnya, Presiden kelima RI itu tersenyum sembari tertunduk dan berjalan meninggalkan kerumunan awak media.
Sebelumnya, SBY kembali menjadi bahan pembicaraan, terutama karena kicauannya belakangan ini di media sosial Twitter.
Pada Senin (6/2/2017), SBY meminta keadilan lewat Twitter. Hal itu terkait unjuk rasa di depan rumahnya.
"Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan "digrudug" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*," ucap SBY melalui akun @SBYudhoyono.
SBY menegaskan bahwa dalam undang-undang, unjuk rasa tak boleh dilakukan di rumah pribadi. Polisi juga tidak pernah memberi tahu dirinya mengenai unjuk rasa ini.
"Kemarin yg saya dengar, di Kompleks Pramuka Cibubur ada provokasi & agitasi thd mahasiswa utk "Tangkap SBY". *SBY*," tulisnya.
SBY bertanya kepada Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian apakah ia tidak memiliki hak untuk tinggal di negeri sendiri.