TRIBUNNEWS.COM - Usai mantan ketua Antasari Azhar blak-blakan, akun Twitter @SBYudhoyono yang dikelola Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono berkicau.
Dalam kicauannya, SBY mengaku sudah memperkirakan akan adanya 'serangan' dari mantan Ketua KPK.
"Yang saya perkirakan terjadi," tulis SBY dalam twitternya lima menit yang lalu.
SBY balik menuding, grasi yang diberikan kepada Antasari punya motif politik dan misi untuk menyerang dirinya.
"Nampaknya grasi kpd Antasari punya motif politik & ada misi utk serang & diskreditkan saya (SBY)," kicau SBY.
Bahkan, SBY menuding Antasari mengfitnahnya secara sengaja bertepatan dengan momen satu hari sebelum pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta.
"Satu hari sebelum pemungutan suara Pilkada Jakarta (saya duga direncanakan), Antasari lancarkan fitnah & tuduhan keji terhadap saya *SBY*," cuit SBY.
Tak hanya itu, SBY bahkan menuding 'fitnah' tersebut dilancarkan agar anaknya Agus Harimurti Yudhoyono keok dalam pemungutan suara yang digelar 15 Februari 2017.
"Tujuan penghancuran nama SBY oleh Antasari & para aktor di belakangnya ~ agar Agus-Sylvi kalah dlm pilkada besok, 15 Feb 2017. *SBY*," kicau SBY.
Lalu, SBY pun berpesan kepada pihak-pihak yang ditudingnya ingin menghancurkan dirinya.
"Apa belum puas terus memfitnah & hancurkan nama baik saya sejak November 2016, agar elektabilitas Agus hancur & kalah *SBY*," cuit SBY.
Sebelumnya, Antasari Azhar seret nama Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Hary Tanoesoedibjo dalam kasus pembunuhan Direktur PT. Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.
Antasari buka suara mengenai kasus yang menjeratnya.
Dia mengungkapkan adanya keterlibatan SBY dan Hary Tanoesoedibjo untuk mengkriminalisasi dirinya.