News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perlawanan Antasari

Pratikno Mencatat Sudah Tiga Kali SBY Menyerang Istana atau Presiden

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi), 2017.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara Pratikno meminta Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak melulu mengaitkan segala persoalan dengan Presiden Joko Widodo.

"Jangan semuanya diarahkan ke Istana, atau apalagi ke Presiden," ujar Pratikno di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (15/2/2017).

Pratikno mencatat, sudah tiga kali Ketua Umum Partai Demokrat itu menyerang Istana atau Presiden.

Pertama, soal pemberian grasi Antasari sendiri.

SBY menyebut grasi Antasari bermuatan politis dan merupakan cara penguasa saat ini untuk mendiskreditkan dirinya.

Kedua, pernyataan pengacara Basuki Tjahaja Purnama di persidangan soal bukti percakapan SBY dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin.

SBY menuding bukti yang dimaksud adalah transkrip percakapan hasil sadapan.

SBY mengatakan, tindakan penyadapan seharusnya hanya dilakukan oleh penegak hukum.

Oleh sebab itu, jika hal itu benar, maka "bola panas" ada di tangan Presiden Jokowi, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Ketiga, soal demonstrasi di kediaman SBY di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Pihak SBY menuding mahasiswa yang menumpang 10 bus itu datang atas suruhan pihak Istana.

Pratikno menegaskan, sebaiknya SBY berhenti mengaitkan segala sesuatu yang terjadi dengan Istana dan Presiden Jokowi.

"Terus terang, kayak pernyataan pengacara Ahok di pengadilan, itu enggak usah dihubung-hubungkan dengan Presiden. Apalagi yang soal demonstrasi, kenapa dihubungkan ke Presiden?" ujar Pratikno.

"Intinya, kita kembalikan ke proporsinya. Jangan semuanya itu diarahkan ke Istana atau apalagi ke Presiden," kata dia.(Fabian Januarius Kuwado)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini