TRIBUNNEWS.COM - Arif Budi Sulistyo yang merupakan adik ipar dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, terseret dalam surat dakwaan Country Director PT EK Prima (EKP) Ekspor Indonesia Rajesh Rajamohanan.
Rajesh didakwa menyuap Handang dengan uang USD 148.500 atau setara dengan 1,9 miliar rupiah.
KPK mengakui Arif Budi Sulistyo terlibat dalam beberapa rangkaian kejadian yang dijelaskan dalam surat dakwaan tersebut.
Mengetahui nama adik iparnya disebut dalam kasus dakwaan suap pejabat Ditjen Pajak, Jokowi memberi tanggapannya yang disampaikan oleh akun Twitter Kantor Staf Presiden, Jumat (17/2/2017) pagi.
Melalui akun @KSPgoid, Tribunwow.com merangkum tanggapan-tanggapan Jokowi yang disampaikan di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (16/2/2017).
1. Presiden @jokowi menanggapi disebutnya nama adik ipar dalam kasus dugaan suap pengurusan pajak #AntiKKN," tulis akun @KSPgoid.
2. "Yang gak bener, ya diproses hukum saja. Kita semuanya menghormati proses hukum yang ada di @KPK_RI" kata Presiden @jokowi #AntiKKN."
Dari tulisan tersebut, Jokowi sangat yakin terhadap kinerja KPK yang menangani setiap kasus korupsi dengan baik.
3. Bahkan, Presiden @jokowi meyakini @KPK_RI yang tengah menangani kasus itu bekerja profesional #AntiKKN."
4. Presiden @jokowi: Dan saya yakin @KPK_RI bekerja sangat profesional dalam memproses semua kasus #AntiKKN."
Cuitan itu juga mengingatkan bahwa Jokowi sudah pernah menyampaikan melalui akun Twitter pribadinya mengenai keinginan pemerintah yang bersih memang harus diwujudkan.
5. Melalui akun twitter-nya @jokowi pada 21 Januari 2016, Presiden menyampaikan bahwa pemerintahan yang bersih harus diwujudkan #AntiKKN."
Jokowi pun juga menegaskan, untuk mengabaikan siapa pun orang yang tidak bertanggung jawab mencatut nama dirinya, keluarga, pejabat yang meminta jabatan atau proyek.
6. Siapa pun yang mencatut nama saya (keluarga/relawan/pejabat/ lainnya), minta jabatan/proyek abaikan saja. #AntiKKN."