Sementara itu, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, dalam pengakuannya kepada polisi Malaysia, Siti Aisyah mengatakan, dia memang dibayar untuk melakukan perbuatannya.
Namun, menurut pengakuannya, ia bersedia saat itu karena mengira tawaran tersebut adalah bagian sebuah acara prank untuk televisi.
Disebutkan, sebelumnya Aisyah dan seorang perempuan Vietnam itu sudah pernah melakukan hal serupa untuk sebuah acara lucu televisi, dan mereka mendapatkan imbalan uang "beberapa dollar".
"Dalam aksi prank atau menipu orang sekadar untuk lucu-lucuan itu, satu perempuan menutup mata (orang yang disasar) yang satunya lagi menyemprotkan sesuatu," kata Tito kepada wartawan di kampus Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Jumat (17/2/2017).
"Pekerjaan" itu, lanjut Tito, sudah dilakukan beberapa kali oleh Siti Aisyah dan perempuan Vietnam tersebut.
"Terakhir, (sasarannya adalah) Kim Jong Nam. Di semprotannya kali ini ternyata ada bahan berbahaya," sebut Tito.
Siti Aisyah, tambah Tito, tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi.
"Dia tidak menyadari bahwa itu merupakan upaya pembunuhan oleh pihak yang diduga sebagai agen asing," kata Tito.
Berita Populer
-
-
Sambut Ramadan, Kapolri dan Panglima TNI Salurkan 161 Ribu Paket Bansos
-
Anggota DPR Soroti Penggunaan Hutan Lindung oleh PetroChina
-
KPU Akui Keterbatasan Verifikasi Keabsahan Ijazah Calon Kepala Daerah
-
Keluarga Korban Pembunuhan Kesya Lestaluhu Datangi Komnas Perempuan untuk Mencari Keadilan
-
Kejagung Tak Tutup Kemungkinan Periksa Eks Komut Pertamina Ahok di Kasus Korupsi Minyak Mentah
Berita Terkini
-
Jaksa Azam Pakai Rp 11,5 M Hasil Tilap Barang Bukti Milik Korban Trading Fahrenheit untuk Beli Aset
-
Komisi XII DPR Sebut Skema Blending BBM Diperbolehkan: Enggak Ada Itu Oplosan
-
Pimpinan Komisi XII DPR: Semua Jenis Bensin Pasti Blending
-
Kemlu Pulangkan 84 WNI Bermasalah Online Scam dari Myanmar
-
Kemenag Ajak Anak Muda Terapkan Nilai-nilai Deklarasi Istiqlal Lewat Budaya