TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rombongan kerajaan Arab Saudi yang akan mengunjungi Indonesia akan membawa barang bawaan dalam jumlah yang sangat besar. Tidak tanggung-tanggung jumlah tonase kargo yang dibawa mencapai 459 ton.
Sebanyak 63 ton didaratkan di Bandara Halim Perdanakusuma, sementara 396 ton diturunkan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
Ground Handling seluruh kargo yang dibawa oleh rombongan Kerajaan Arab Saudi dilaksanakan oleh PT Jasa Angkasa Semesta Tbk.
Menurut data yang dirilis oleh PT JAS, kargo yang dibawa oleh rombongan Kerajaan Arab Saudi berisi logistik, kendaraan, dan tangga elektrik.
"Jadwal ada 27 penerbangan. Ini 29 Februari sampai Maret. Karena tamu negara barang kendaraan dua mercy, sudah diangkut," ujar Presiden Direktur PT JAS, Aji Gunawan, dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur kemarin.
Barang logistik yang dibawa di antaranya makanan dan minuman, barang perkantoran, furniture, alat x-ray. Sementara kendaraan berupa dua unit mobil mercy S600 serta dua unit eskalator.
Seluruh barang ini dibawa dengan 36 penerbangan. Ada 27 di Bandara Halim Perdanakusuma dan sembilan penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Baca: Choel Mallarangeng Siap Bongkar Pelaku Lain Terlibat Hambalang
Rencananya Raja Salman akan tiba di Indonesia melalui Bandara Halim Perdanakusuma pada 1 Maret 2017. Raja Salman akan berada di tanah air hingga 9 Maret 2017.
Raja dari Negeri Petro Dolar tersebut akan membawa 1.500 orang dalam perjalanan ini, di antaranya 10 menteri dan 25 pangeran.
Rombongan Raja Salman akan diangkut oleh tujuh unit pesawat. Tujuh pesawat tersebut berukuran wide body itu terdiri dari dua unit Boeing 777, satu unit Boeing 747 SP, satu unit Boeing 747-300, satu unit Boeing 747-400, satu unit Boeing 757, dan satu unit pesawat Hercules.
Sehingga pihak Angkasa Pura II akan melakukan penyesuaian untuk menyambut tujuh pesawat tersebut.
Bangun Museum
Pihak Kerajaan Arab Saudi berencana melakukan pembangunan Museum Istiqlal yang akan didirikan di kawasan Masjid Istiqlal.
"Pihak Kedubes Arab Saudi mengusulkan agar Istiqlal dibangun museum. Sebenarnya pemerintah Arab Saudi yang ingin Istiqlal dibangun museum. Seperti museum Islam peradaban di Arab," ujar Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam.