TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi fisik Raja Salman bin Abdulazis Al Saud yang sudah menua, membuat raja ketujuh Arab Saudi ini tak bisa salat seperti awam.
Di usianya yang telah menginjak 81 tahun, Raja Salman harus menggunakan alat bantu bangku untuk berdiri ketika menjalankan ibadah salat.
Saat mengunjungi Masjid Istiqlal pada Kamis (2/3) nanti, juga akan disiapkan bangku untuk pria yang baru 23 Januari 2015 itu.
"Karena beliau sudah sepuh, rencananya Raja Salman solat menggunakan bangku di shaf terdepan," ujar Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam, kepada Tribun di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin, (27/2).
Pihak protokoler Kerajaan Arab Saudi yang menyediakan bangku khusus yang didatangkan langsung dari negaranya. Bangku tersebut telah tiba di Indonesia sejak 15 Februari 2017. Diangkut melalui kargo dan didaratkan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Awalnya pihak pengurus Masjid Istiqlal menawarkan bangku. Namun pihak Protokoler Raja Salman menolak dengan alasan tidak sesuai dengan spesifikasi yang cocok untuk Raja Salman. "Kita tawarkan kursi dari kita mereka tidak mau. Katanya ada kursi khusus dari Istana (Arab) yang akan digunakan," jelas Abu.
Selain bangku untuk salat, pihak Kerajaan Arab Saudi juga akan membawa kursi lain yang digunakan saat penandatanganan di buku tamu sebagai kenang-kenangan.Penandatanganan akan dilakukan Raja Salman di dalam ruang utama Masjid Istiqlal.
Sementara meja akan disediakan oleh pihak Masjid Istiqlal yang disesuaikan dengan keinginan pihak Kerajaan Arab Saudi.
Kursi yang akan digunakan rencananya dibawa ke Masjid Istiqlal beberapa jam sebelum Raja Salman melakukan salat sunah.
Pihak Kerajaan Arab Saudi yang akan membawa dan mengatur tata letak kursi tersebut. "Mereka semua yang urus, kita cuma membantu saja," ujar Abu.
Tiga Kali
Untuk memastikan keamanan Raja Salman selama berada di Masjid Istiqlal, pihak protokoler dan keamanan Kerajaan Arab Saudi melakukan pengecekan beberapa kali.
Hitungan Abu Hurairah, hingga Sabtu pekan lalu, pihak Arab Saudi sudah tiga kali memeriksa
Saat datang pertama kali dua pekan lalu, tim dari Kerajaan Arab berjumlah 25 orang. Tim ini merupakan tim advance. Mereka merupakan tim yang memetakan serta menentukan tempat Raja Salman melakukan kegiatan selama di Masjid Istiqlal.