TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia setelah puluhan tahun menjalin hubungan diplomatik kerap menjadi pertanyaan.
Setelah 47 tahun, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud akan menjadi rezim kedua Arab Saudi yang berkunjung ke Indonesia pada 1-9 Maret mendatang.
Menurut Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, ada alasan tersendiri mengapa Raja Arab Saudi baru sekarang kembali mengunjungi Indonesia.
Baca: Kemenlu: Tidak Ada Rencana Pertemuan Raja Arab dengan Rizieq Shihab
Baca: Raja Salman Akan Menandatangani Sejumlah Rencana Kerjasama dengan Indonesia
Baca: Pangkostrad Antisipasi Potensi Teror Jelang Kedatangan Raja Arab
Osama mengatakan sejak dulu hubungan diplomatik Arab Saudi-Indonesia memang berjalan mulus.
"Baru dilakukan lagi saat ini karena kedua negara ini memiliki hubungan yang sangat baik dan stabil," jelas Osama, di Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Osama juga menyebut kunjungan ke Indonesia kali ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Raja Salman ke beberapa negara di Asia.
Meski demikian, kunjungan kali ini dianggap sangat penting, terkait adanya agenda-agenda penandatanganan 10 nota kesepahaman (MoU).
Dalam kunjungannya ke Indonesia, Raja Salman akan menandatangani sejumlah kerja sama dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo.
Kesepakatan-kesepakatan tersebut meliputi bidang keamanan, kesehatan, kebudayaan, pendidikan, perdagangan, pertanian, perikanan, operasional penerbangan sipil, dan kerja sama Islam.
Termasuk dalam bidang perdagangan adalah kerja sama di bidang investasi dan pengembangan UKM.