TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno melakukan pengecekkan persiapan akhir sejumlah venue di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Sabtu (4/3/2017).
Tempat tersebut akan digunakan sebagai tempat pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) negara-negara lingkar Samudera Hindia atau Indian Ocean Rim Association (IORA) mulai 5 hingga 7 Maret 2017.
Ada tiga ruang utama untuk pertemuan IORA di JCC yang dicek oleh Retno dan Pratikno. Pertama, ruang Assembly Hall 1 yang akan digunakan sebagai holding room VVIP, Plenary Hall untuk welcoming dinner dan Cendrawasih Room 3 untuk pertemuan SOM and COM.
Keduanya tampak berbincang membahas detail fasilitas dan peralatan pendukung ruangan-ruangan tersebut.
"Jadi, kami sekarang datang untuk melihat dan mengecek persiapan untuk penyelenggaraan IORA leader summit (KTT) yang didahului dengan minister of meeting, business summit dan lain-lain. Kami melihat persiapannya sudah banyak dan sudah lebih 90 persen. Besok kami cek lagi sehingga 7 Maret bisa siap digunakan untuk KTT," ujar Pratikno usai pengecekkan.
"Ini pekerjaan besar untuk Indonesia, karena seperti kita ketahui, IORA sudah berumur 20 tahun dan baru kali ini meningkat jadi KTT. Kita mengapresiasi presiden dan menlu yang sudah bekerja keras atas semua ini," sambungnya.
Retno menerangkan, Indonesia menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan IORA ke-20 di JCC mulai 5 hingga 7 Maret 2017.
Adanya agenda pertemuan pada tingkat KTT antar-kepala negara dan pemerintahan ini adalah kali pertama digelar sepanjang berdirinya organisasi negara lingkar Samudera Hindia, IORA.
Direncanakan ada 21 kepala negara dan pemerintahan akan hadir di tingkat KTT IORA.
KTT IORA yang digelar tahun ini mengangkat sejumlah bidang kerja sama, di antaranya keamanan dan keselamatan maritim, fasilitasi perdagangan investasi, manajemen risiko bencana, manajemen perikanan, akademi dan IPTEK, serta pariwisata dan pertukaran budaya.
Selain itu, dalam KTT IORA nanti akan dibahas pula perkara pemberdayaan perempuan dan masalah blue economy.
Agenda pada 5 Maret 2017, yakni SOM meeting. Forum ini menjadi tempat bagi para pejabat tinggi negara peserta IORS untuk menegosiasikan semua dokumen kerja sama yang akan dihasilkan dari pertemuan di tingkat menteri dan KTT antar-kepala negara atau pemerintahan pada 7 Maret 2017.
Pada hari kedua atau 6 Maret 2017, diagendakan pertemuan tingkat menteri, termasuk para menlu negara peserta IORA. Forum ini menjadi tempat bagi para menteri untuk menyelesaikan atau memfinalkan dokumen-dokumen kerja sama.
Selain itu, diagendakan pula Business Summit untuk pertama kali sebagai tempat pertemuan para pengusaha dari negara peserta IORA untuk membangun jejaring usahanya.
Agenda tak kalah penting pada hari kedua penyelenggaraan IORA, yakni eksebisi produk-produk Indonesia ke para menteri dan pengusaha dari negara peserta. "Sebagai ketua (tuan rumah) IORA, Presiden (Joko Widodo) yang akan melakukan pembukaan acara hari kedua," jelas Retno.
Adapun pertemuan tingkat KTT yang akan dihadiri sejumlah kepala negara dan pemerintahan akan digelar pada hari ketiga, 7 Maret 2017.
Sidang tingkat KTT IORA akan dipimpin oleh tiga kepala negara dengan format Troika. Yakni, Presiden RI Joko Widodo selaku ketua penyelenggaraan IORA tahun ini menjadi ketua sidang serta Presiden Afrika Selatan selaku ketua penyelenggaraan IORA berikutnya dan Perdana Menteri Australia selaku ketua penyelenggaraan IORA sebelumnya sebagai wakil ketua sidang.
Retno menambahkan, Indonesia juga akan mendapat kunjungan kenegaraan dari Presiden Afrika Selatan dan Presiden Srilangka pada 8 Maret 2017.
"Jadi, rangkaian acara cukup panjang, total empat hari. Dengan persiapan yang hampir selesai, insya Allah semua agenda berjalan lancar," tukasnya.