“Dunia menjadi saksi bagaimana peningkatan signifikan atas hak bagi perempuan seperti kesetaraan, emansipasi,” kata Evy.
Menurutnya, peran perempuan tak bisa diingkari dalam ekonomi dan politik di seluruh dunia.
“Bahkan perempuan menjadi tulang punggung dari komunitas, misalnya sebagai petani, ibu rumah tangga, guru, pengusaha, dokter, politisi dan pembuat kebijakan,” ujarnya.
Mengenai pemberdayaan narapidana perempuan, menurutnya, hal itu suatu keniscayaan.
“Pelatihan dan pemberdayaan perempuan itu penting, supaya mereka setelah masa hukuman bisa jadi orang berguna,” ucap istri mantan Menkumham Amir Syamsuddin ini.
Second Chance Foundation merupakan yayasan yang didirikan Evy. Yayasan non profit ini menjadi mitra Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemkumham untuk pembinaan narapidana.
Hingga Februari 2017, tercatat sebanyak 209.981 warga binaan. Adapun warga binaan perempuan mencapai 11.615 orang.
Evy menuturkan, LP mempunyai potensi ekonomi yang cukup signifikan. Diungkapkan, sudah cukup banyak hasil karya warga binaan yang berkualitas.
“Kita mencarikan CSR perusahaan-perusahaan yang ingin mendukung membantu kegiatan pelatihan ini,” tuturnya.
Sementara itu, Vittorio mengatakan, HPS digelar sebagai konfirmasi atas komitmen Italia terhadap isu gender. “Italia memberikan dukungan kepada perempuan sebagai pembangun perdamaian dan pembangun perkembangan,” kata Vittorio.
Seminar juga diisi penampilan dari Grup Lapas Paledang Bogor dan duet Mega-Mauro penyanyi Indonesia dan pianis Italia.