Misalnya seperti catatan Tribunnews.com, ketika menggandeng IDI. Salah satu program Peduli IDI 2016 diantaranya adalah yang pertama IDI peduli duafa, yakni pendekatkan akses pelayanan kesehatan pada orang yang kurang beruntung pelayanan kesehatan Masyarakat T4, dan jompo di LIPOSOS.
Kemudian, IDI peduli bencana yaitu, sesuai program kerja Bupati yakni pemanfaatan ketersediaan Ambulan tiap desa, pelatihan dan pembentukan tim reaksi cepat penanggulangan bencana dan tim penanganan bencana secara komprehensip. Mendukung pemanfaatan ambulan desa dengan sistem Informasi Terpadu. Pelatihan BLS untuk awam.
Selain itu juga, IDI peduli akses Yankes yakni mendukung program kerja Bupati ke-14. Tersedianya 3 dokter di Puskesmas melalui Rekomendasi IDI untuk dokter Internsip di puskesmas dengan 1 dokter. Pemanfaatan IT untuk proses admisi Cepat rujukan antar faskes.
Yang keempat adalah IDI peduli eliminasi TB adalah esistensi obat TB semakin meningkat. Kasus MDR meningkat. Pelatihan TB DOTS unt dokter. Pembentukan kecamatatakan binaan IDI untuk penatalaksanaan TB sesuai standar.
Dan yang kelima IDI Peduli AKI/AKB yakni penyebab kematian tertinggi ibu adalah (preventable), eklamsia, HPP. Pelatihan Eklamsia dan HPP unt dokter umum. Peningkatan kewaspadaan Dini dengan meningkatkan peran kader Posyandu sebagai pembina PUS, pendamping Bumil.
Serta keenam adalah IDI Peduli Mutu Yankes, dimana pelatihan dan pendampingan Akreditasi Klinik dan Dokter praktek mandiri. Workshop akreditasi fasilitas kesehatan swasta. Workshop keselamatan pasien. Workshop manajemen resiko. Workshop Peningkatan mutu faskes. (*)