TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menerima audiensi 160 eks buruh Koperasi Karyawan Pelabuhan (Kopkarpel) UTPK Belawan-Pelindo I hari ini, Jumat (10/3/2017).
Para eks buruh koperasi ini didampingi Ketua Umum DPP SBSI Muchtar Pakpahan, bertemu Hasto Kristiyanto di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Dalam audiensinya, eks buruh Koperasi Karyawan Pelabuhan (Kopkarpel) UTPK Belawan-Pelindo I menyampaikan terimakasih dan apresiasi atas mediasi yang dilakukan PDI Perjuangan.
Sehingga tuntutan yang diperjuangkan selama ini telah ada kesepakatan dengan pihak PT Pelindo I.
"Prinsip dalam Pancasila sebagaimana pidato Bung Karno, ada prinsip yang kuat. Yitu soal kesejahteraan. Dengan demikian, memperjuangkan buruh bagi PDI Perjuangan adalah tugas ideologis sesuai nilai Pancasilan," Hasto memastikan
PDI Perjuangan, kata Hasto, berkomitmen menjadikan partai sebagai rumah rakyat. Dan itu sudah terbukti, lanjutnya lagi, kantor PDI yang kini menjadi PDI Perjuangan dalam sejarahnya menjadi simbol perlawanan atas kekuasaan otoriter saat itu.
Dalam berjuang, imbuh Hasto, PDI Perjuangan selalu mengarahkan keberpihakannya pada kepentingan arus bawah rakyat.
Kekuatan arus bawah menjadi inti dari kekuatan PDI Perjuangan.Dilihat keberhasilan mengantarkan Jokowi sebagai Presiden, yang muncul dari gotong royong arus bawah.
"Pertemuan ini (dengan buruh) sangat penting bagi kami, bahwa watak politik dan kekuasaan PDI Perjuangan adalah kerakyatan," ungkap Hasto.
Perjuangan eks buruh Kopkarpel UTPK Belawan-Pelindo I dalam menuntut haknya sudah dilakukan dengan aksi panjang sejak awal tahun. Mereka menuntut keadilan lantaran sudah bertahun-tahun bekerja.
Namun pihak perusahaan justru mengubah status mereka menjadi pekerja outsourcing. Mereka sempat melakukan aksi di kantor pusat Pelindo I, Jalan Krakatau Medan selama 7 hari, dan aksi selama lima hari di BICT (Belawan Internasional Countener Terminal).
Namun, aksi tersebut tidak mendapat tanggapan. Dan akhirnya, mereka membuat aksi long march ke Istana Negara untuk mengadukan nasibnya.
Aksi selama sembilan hari di depan Istana juga tidak mendapat respon. PDI Perjuangan kemudian memediasi penyelesaiannya dengan Pelindo I.
Setelah mediasi, pada Rabu (8/3) kemarin ada pertemuan antara eks buruh Kopkarpel UTPK Belawan dan pihak Pelindo I. Dalam pertemuan itu disepakati 5 poin sebagai bentuk penyelesaian.