TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum menjalani sidang pembacaan dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Andi Zulkarnain Mallarangeng atau Choel Mallarangeng sempat berkelakar. Ia menyebut di Rutan Guntur, Jakarta Selatan masih ada empat sel kosong yang siap dihuni koruptor lainnya.
Entah apa dan siapa yang dimaksud Choel akan menghuni Rutan Guntur, akan tetapi sebelumnya para awak media menanyakan siapa yang akan terseret selanjutnya dalam kasus korupsi proyek P3SON Hambalang, Bogor, Jawa Barat (Jabar).
"Intinya, saya cuma mau bilang, kalau sekarang, ada empat sel yang kosong di (Rutan,-red) Guntur," katanya.
"Kan semua harus pas sama sel-nya. Ha-ha-ha," kata dia lagi.
Pada 16 Desember 2015 lalu KPK menetapkan Choel Mallarangeng selaku Chief Executive Office (CEO) Fox Indonesia ini sebagai tersangka kasus korupsi proyek P3SON Hambalang, Bogor, Jawa Barat (Jabar), tahun 2010-2012 dengan total nilai proyek Rp 1,175 triliun.
KPK menduga Choel menyalahgunakan wewenang dan memperkaya diri sendiri, orang lain, dan korporasi sehingga merugikan keuangan negara.
Choel akhirnya disangkakan melanggar Pasal Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Saat datang ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, ada yang berbeda dari penampilan Choel, kini ia memelihara kumis dan jenggot yang cukup lebat.Selain itu, dia yang biasa tampil dengan rambut belah tengah, kini dipotong belah pinggir dan juga tubuh yang mulai menggemuk. Saat berbincang santai dengan pewarta, Choel mengatakan hal itu dilakukan olehnya supaya mirip dengan tokoh dalam Film Godfather, Don Corleone.
"Ada kesempatan buat memanjangkan jenggot, jadi sekalian saja. Biar kaya Don Corleone," ujarnya seraya memegang jenggotnya.
Choel mengaku atas penampilannya kali ini, tidak banyak yang mengetahui kehadiran dirinya, termasuk para wartawan yang berada di area pengadilan.
"Saya bebas saja masuk sini. Tidak ada yang kenal juga sama saya sekarang. He-he-he," ucapnya.
"Saya begini, memang keinginan ya, bukan mau iklan obat penumbuh rambut," kelakarnya.
Saat persidangan berlangsung Jaksa Penuntut Umum dari KPK, Ali Fikri menjelaskan bahwa Choel bersama dengan sejumlah nama lainnya telah mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 464.391.000.000.
"Terdakwa melakukan atau yang turut serta melakukan beberapa perbuatan yang dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri-sendiri sehingga merupakan beberapa kejahatan, secara melawan hukum," kata dia.