News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jusuf Kalla Sebut Kebiasaannya Berikan Komentar Jadi Tantangan Saldi Isra Sebagai Hakim Konstitusi

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hakim Mahkamah Konstitusi Saldi Isra

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saldi Isra telah dilantik menjadi Hakim Konstitusi menggantikan Patrialis Akbar yang terjerat kasus suap di KPK.

Wakil Presiden, Jusuf Kalla mengatakan tantangan terbesar Saldi Isra adalah sikap dan perilaku dirinya yang sebelumnya dikenal sebagai pengamat, sekarang harus menjadi eksekutor.

"Kebiasaan untuk memberikan komentar di wawancarai atau menulis tiba-tiba tidak boleh berikan komentar sebagai hakim, nah harus eksekusi," kata Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (11/4/2017)

Masih kata Jusuf Kalla, transformasi dari seorang pengamat menjadi Hakim Konstitusi itu harus dilakukan Saldi Isra secara cepat.

Hal tersebut harus dilakukan agar Saldi Isra dapat segera berbaur dengan hakim konstitusi lainnya.

"Karena kita juga kan punya harapan besar kepada dia," ujar Jusuf Kalla.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memilih Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang Saldi Isra, sebagai hakim konstitusi menggantikan Patrialis Akbar.

Saldi Isra resmi menjabat sebagai Hakim Konstitusi setelah pengucapan sumpah jabatannya yang disaksikan Presiden Joko Widodo.

Seusai mengikuti prosesi pembacaan sumpah, Saldi Isra mengaku dirinya dekat dengan Presiden Jokowi.

Meski mengakui kedekatan itu, Saldi Isra menjamin bahwa dirinya tetap menjaga independensinya sebagai hakim.

"Banyak orang mengatakan, saya dekat dengan Presiden Jokowi, saya kira tidak keliru juga, tapi saya tetap mempertahankan independensi," kata Saldi Isra di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Saldi pun mengaku selama ini pendapat-pendapatnya banyak yang mengkritik pemerintah.

Khususnya dalam kebijakan yang menurutnya tidak sesuai dengan koridor hukum tata negara.

"Anda bisa baca tulisan-tulisan saya pada umumnya itu kritis kepada pemerintah," katanya.

Jadi, menurut dia, kalau pemerintah atau instansi manapun memerlukan pendapatnya, dirinya selalu berupaya memberikan pendapat sesuai keilmuannya.

"Tanpa kemudian merusak independen yang sudah saya bangun sejak lama. Mudah-mudahan saya bisa tahan dalam posisi seperti ini," kata Saldi Isra.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini