Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PP Pemuda Muhammadiyah mengultimatum Polri mengusut kasus teror terhadap penyidik LPK Novel Baswedan dalam waktu sepekan.
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Aznar Simanjuntak berharap Polri tak hanya berhenti mengusut pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan.
Polri pun harus mengusut aktor di balik peristiwa tersebut.
"Kami mengultimatum dalam waktu seminggu kepolisian harus mengusut dan menangkap dua orang pelaku. Aktor utama harus ditangkap," ujar Dahnil di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/4/2017).
Dahnil heran bila polisi tak bisa mengungkap kasus dalam waktu cepat.
Karena banyak kasus besar bisa diungkap dengan mudah, seperti terorisme dan makar.
"Polisi ini sudah mengungkap kasus-kasus luar biasa, terorisme misalnya. Masa yang kasus ini tidak bisa," ujar Dahnil.
Baca: Busyro Minta Kasus Teror Terhadap Novel Baswedan Diusut Tim Gabungan
Novel Baswedan diteror dua orang pengendara motor tak dikenal, Selasa (11/4/2017).
Dia disiram air keras seusai salat subuh di masjid Al Ihsan, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Saat itu, dia berada di depan masjid Al Ihsan.
Tiba-tiba Novel dihampiri dua orang laki-laki tidak dikenal.
"Langsung menyiram dengan menggunakan air keras dan mengenai mukanya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, Selasa (11/4/2017).
Air keras itu, menyebabkan Novel bengkak di kelopak mata bagian bawah kiri dan berwarna kebiruan.
Serta bengkak di dahi sebelah kiri dikarenakan terbentur pohon.
"Selanjutnya pelaku melarikan diri. Korban dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading guna pertolongan dan saat ini dalam perawatan di kamar nomor 508," ujar Argo.