Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menceritakan kembali keinginan RA Kartini yang ingin bersekolah di Belanda.
Cerita itu ia peroleh setelah membaca surat Kartini yang ditulis tahun 1902. Tujuan RA Kartini belajar lebih banyak di Belanda, tak lain untuk dibawa kembali ke Tanah Air supaya dapat mencerdaskan bangsanya.
"Kita tahu pada akhirnya cita-cita Kartini tak dapat terwujud, karena sampai akhir hayatnya Kartini belum pernah menginjakkan kakinya di Belandam" ucapnya melalui akun Youtube Kemlu TV.
Karena itu, sebagai penerus Kartini, Menteri Retno merasa bangga.
"Dengan semangat yang dibawa oleh Kartini kebetulan saya mendapat kesempatan bersekolah di Belanda, dan sebagai diplomat dua kali, saya diberi kesempatan bertugas di KBRI Den Haag, dan terakhir saya jadi duta besar perempuan pertama di Belanda," terangnya.
Ia memaknai pesan Kartini dalam surat yang dikirim untuk sahabatnya itu, sampai sekarang masih sangat relevan sampai sekarang. Misalnya, pesan mengenai kebhinekaan, perpajakan, dan pesan bahaya narkoba dan lain-lain.
Itu, menurut dia, mencerminkan kecerdasan seorang perempuan Indonesia Bernama Raden Ajeng Kartini.
Menteri Retno menyebutkan saat ini sebanyak 35,10 persen diplomat Indonesia ialah kaum perempuan.
"Kaum perempuan menjadi benteng diplomasi Indonesia," ujarnya seperti dikutip dari akun twitter Kemlu RI, Jumat (21/4/2017).(*)