News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Setelah PSI, NasDem Berharap Makin Banyak Partai yang Dukung Jokowi di Pilpres 2019

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi silaturahmi dengan jajaran pengurus DPP PSI di Istana Negara Jakarta, Kamis 13 April 2017.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Semakin banyak partai politik (parpol) yang mendukung Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019 akan semakin bagus sebagai syarat mencalonkan presiden (presidential treshold).

"Namun yang dibutuhkan adalah koalisi aktif bukan koalisi pasif," kata Ketua DPPP Partai NasDem, Johnny G Plate ketika dikonfirmasi, Senin (24/4/2017).

NasDem, menurut Johnny, sebenarnya sejak awal mula mencalonkan Jokowi di Pilpres 2019.
"Sebelum Golkar dan PSI, saat awal Jokowi terpilih jadi presiden NasDem sudah menyatakan melanjutkan dukungan ke Pak Jokowi di Pilpres 2019," kata Johnny.

Hingga saat ini Golkar dan PSI menyatakan dukungan kepada Jokowi di Pilpres 2019. Dukungan kepada Jokowi diberikan PSI (Partai Solidaritas Indonesia) setelah pengurus DPP PSI mengadakan silaturahmi di Istana Negara Jakarta pekan lalu.

Menurut Johnny sah-sah saja makin banyak partai yang mendukung Jokowi di Pilpres. Namun yang dibutuhkan adalah dukungan aktif bukan dukungan pasif.

"Kita butuh koalisi aktif yang mendukung leadership Pak Jokowi. Koalisi pasif itu seperti menunggu agar resolusi tercapai," kata dia.

Johnny yang juga Wakil Ketua Fraksi NasDem di DPR ini mengatakan pihaknya siap bekerjasama dengan partai lain yang telah mendukung Jokowi di Pilpres.

"Mungkin nanti pada saatnya partai lain seperti PAN, PKB, dan PPP kembali akan memberikan dukungannya," kata Johnny.

Dijelaskan dukungan kepada Jokowi diperlukan untuk melanjutkan sukses program pembangunan yang selama ini telah berhasil dijalankan dengan baik. NasDem dan partai pendukung memastikan langkah program pemerintahan Jokowi berjalan dengan baik yakni memajukan Indonesia setara dengan bangsa lain.

"Dalam perjalanannya kami menghindari isu-isu yang ekstrim yang merusak tatanan bangsa dan negara. Menjauhi isu-isu SARA yang yang ekstrim yang ingin mengubah ideologi bangsa. Kami hanya akan menjual program kerja Pak Jokowi untuk membangun bangsa dan negara ini," ujar Johnny.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini