TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Pantia Lelang proyek KTP elektronik tahun anggaran 2011-2012 Totok Prasetyo mengungkapkan alasan pihaknya memenangkan konsorsium Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI).
Menurut Totok, PNRI dipilih mengalahkan konsorsium Murakabi Sejahtera dan Astragraphia karena memiliki penilaian tertinggi dari tim teknis dan menawarkan harga terendah.
"Yang dinyatakan menang PNRI. Tim teknis serahkan ke panitia itu nilai dari PNRI tinggi, Pak. Nilai teknisnya dan harganya lebih rendah dari Astragraphia," kata Totok saat bersaksi di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (27/4/2017).
Totok mengaku tidak tahu terkait nilai yang diperoleh PNRI sehingga menang mengerjakan proyek senilai Rp 5,9 triliun itu.
"Kami tidak tahu itu Pak. Penilaian tim teknis diserahkan ke ketua. Kami tidak tahu penilaian itu," kata dia.
Sebelumnya, dalam pemeriksaan saksi-saksi sebelumnya disebutkan tidak satu pun dari ketiga konsorsium tersebut layak menang karena semua gagal di tahap proof of concept atau tahap integrasi peragkat.