News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

''Lewat Evaluasi PDIP Bisa Bangkit di Pilkada Selanjutnya''

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pihak menilai PDI Perjuangan masih berpeluang bangkit, usai kalah di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta dan Banten.

Musni Umar, Rektor Universitas Ibnu Chaldun, yang juga pengamat politik sosial menilai elite PDI Perjuangan sebaiknya mendengar aspirasi para kader di tingkat bawah.

Sebab, kekalahan yang dialami partai berlambang banteng gemuk itu, salah satunya karena kurang didengarkannya aspirasi dari para kader di tingkat bawah, sehingga menelan kekalahan beruntun dalam Pilkada di sejumlah wilayah.

Terakhir, partai berlambang banteng itu harus menelan pil pahit setelah calon gubernur jagoannya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kalah dari Anies Baswedan dalam Pilkada DKI Jakarta.

Sebelumnya, PDI Perjuangan kalah di Banten karena cagub Rano Karno yang digadang-gadang juga tumbang oleh lawannya.

"Cukup memprihatinkan apa yang dialami PDIP dalam Pilkada DKI Jakarta dan Banten. Sebagai pemenang Pemilihan Presiden dan Pemilu Legislatif, ternayata calon mereka banyak yang tumbang. Ini harus dijadikan pelajaran berharga bagi PDIP," ujar Musni, Senin (8/5/2017).

Musni mengatakan, elite PDI Perjuangan harusnya dari awal dapat membaca, khususnya di Pilkada Jakarta, bahwa kader banteng dan masyarakat Ibukota tidak menginginkan Ahok untuk kembali menjabat sebagai gubernur.

Hal itu dengan munculnya suara-suara kader, baik itu dari rekomendasi dan juga aksi protes.

"Saya melihat pada awalnya para kader menginginkan calon gubernur PDIP berasal dari kader sendiri. Salah satunya saat itu yang muncul adalah nama Walikota Surabaya Tri Rismaharini," katanya.

Para elite PDIP, lanjut Musni, hanya terpaku pada lembaga survei dan pemberitaan media massa yang mengunggulkan Ahok.

"Pada sisi lain, suara kader yang disampaikan melalui rekomendasi dan masukan kurang direspon," ucapnya.

Lebih jauh, Musni menyarankan PDIP segera melakukan evaluasi menyeluruh untuk menghadapi Pilkada selanjutnya, seperti Pilkada Jawa Barat dan Jawa Timur pada 2018 mendatang.

Karena kalau tidak ada evaluasi, sambungnya, dikhawatirkan akan terjadi tsunami politik yang dapat menenggelamkan PDIP.

"Inti dari evaluasi yng dilakukan, PDIP harus mendengarkan suara kader-kader dan masyarakat pendukung mereka (PDIP)," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, menegaskan pihaknya patuh dan tunduk pada instruksi partai. Kendati saat awal akan dimulainya Pilkada DKI 2017 pihaknya membuat rekomendasi terkait cagub yang akan diusung di Pilkada DKI Jakarta, namun saat DPP telah memutuskan seluruh kader akan total mendukung keputusan DPP.

"Kami sangat loyal pada partai. Saat DPP memutuskan salah satu calon untuk didukung maka kami bekerja keras untuk memenangkannya," katanya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini